• Jelajahi

    Copyright © Matacyber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan tampilan atas




    Sungai Cipunten Agung Meluap, Kampung di Dua Desa Terendam Banjir

    Redaksi_Matacyber
    Jumat, 07 Maret 2025, 21:33 WIB
    masukkan script iklan disini


    MATACYBER.COM | PANDEGLANG - Banjir kembali melanda Kampung Lebak Tanjung RT 001/07 dan RT 001/06, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kejadian ini terjadi sejak Jumat (07/03/2025) pukul 02.30 WIB.

    Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis malam (06/03/2025) pukul 20.00 WIB menyebabkan Sungai Cipunten meluap. Akibatnya, dua desa terdampak, yaitu Desa Teluk dan Desa Kalang Anyar, Kecamatan Labuan.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan rumah di Kampung Lebak Tanjung dan Kampung Kadu Gareng terendam banjir dengan ketinggian mencapai 100 cm.

    Kusen, warga Kampung Kadu Gareng, mengatakan bahwa awalnya air hanya setinggi lutut orang dewasa. Namun, karena hujan terus turun, ketinggian air semakin meningkat hingga mencapai 100 cm.

    "Awalnya air hanya sebatas lutut orang dewasa sekitar pukul 01.00 WIB. Tapi karena hujan tak kunjung reda, air semakin naik dan akhirnya merendam kampung kami," ungkap Kusen.

    Ia juga berharap pemerintah segera memberikan bantuan kepada warga terdampak. 

    "Kami sangat membutuhkan bantuan, semoga pemerintah segera turun tangan," tambahnya.

    Banyak warga yang memilih mengungsi ke rumah saudara atau orang tua mereka demi keselamatan.

    Perangkat Desa Teluk yang berada di lokasi sejak pagi hari menyebutkan bahwa banjir mencapai puncaknya pada pukul 03.00 WIB.

    "Banjir mulai tinggi sekitar pukul 03.00 WIB. Tim relawan dari Tagana, BNPB, dan masyarakat sudah beberapa kali mengevakuasi warga yang terjebak di rumah," ujar Agung, aparatur Desa Teluk.

    Kepala Desa Teluk, Sofyan Hadi, juga turut membantu proses evakuasi warga.

    "Sejak pagi kami terus membantu mengevakuasi warga, termasuk beberapa warga yang sakit," katanya kepada wartawan.

    Sofyan Hadi menambahkan bahwa banjir hampir selalu terjadi setiap tahun akibat curah hujan tinggi.

    "Setiap musim hujan, sungai pasti meluap. Apalagi kalau hujan deras juga terjadi di pegunungan, pasti air makin naik dan merendam kampung kami," jelasnya.

    Ia menilai perlunya pembangunan Bendungan atau Tempat Penahan Tanah (TPT) yang lebih panjang untuk mengurangi dampak banjir.

    "Saat ini memang ada bendungan TPT, tapi hanya separuh. Kalau bisa dilanjutkan, mungkin bisa mengurangi debit air yang meluap ke permukiman," ujarnya.

    Selain itu, ia juga berencana menganggarkan pembelian perahu evakuasi banjir dari dana desa.

    "Perahu karet yang ada tidak memadai. Kami akan mencoba menganggarkan pembelian perahu evakuasi dalam anggaran dana desa," tambahnya.

    Tim Tagana Pandeglang segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan monitoring dan penanganan. Anggota Tagana, BPBD, Babinkamtibmas, relawan, serta Satpol PP Kabupaten Pandeglang turut membantu evakuasi warga.

    Bupati Pandeglang, Kapolres, dan sejumlah pejabat lainnya juga terlihat mengunjungi lokasi banjir untuk meninjau langsung situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. (*/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini