MATACYBER.COM | SERANG - UPTD SMP Negeri 5 Kota Tangerang Selatan melaksanakan salah satu program sekolah yaitu Outing Class, yang terkait dengan P5 ataupun yang lebih dikenal dengan istilah Lintas Kurikulum atau Linkur, Jumat, 31 Januari 2025.
Pada kesempatan kali ini, UPTD SMPN 5 membawa kelas VII sebanyak 418 siswa, dan 32 dewan guru dengan menggandeng Event Organizer (EO) Dayang Sumbi Production.
Tujuan Outing Class kali ini masih di sekitar Provinsi Banten, tepatnya di Imah Batik Sahate Rangkasbitung dan destinasi wisata Anyer Wonderland. Hal sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, dengan nomor 400.35/4208-Disdikbud.
Dimana dalam surat edaran tersebut tercantum, bahwa pihak sekolah yang ingin bepergian bersama siswa diperbolehkan, asal masih di wilayah Banten.
"Mengapa kami melaksanakan program Outing Class di Provinsi Banten, dalam hal ini Anyer Wonderland, karena sesuai dengan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, sesuai juga dengan instruksi bapak Walikota Tangsel, bahwasanya untuk wilayah Tangsel tahun ini (2025), tidak diperkenankan untuk ke luar wilayah Tangsel atau Wilayah Provinsi Banten," ungkap Slamet Affandi, selaku Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Tangsel.
Ia juga menjelaskan, jika selama ini tujuan Outing Class atau Study Tour biasanya di luar Banten hal ini karena wisata di luar Banten dinilai lebih representatif.
"Mungkin maksudnya adalah, pertama untuk mengenal wilayah kita sendirilah seperti kebudayaannya, wisatanya, sejarahnya, serta hal-hal terkait lainya. Karena selama ini mindset yang dibangun oleh kita destinasi wisata diluar Banten seperti Jogyakarta atau Bandung itu lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan destinasi yang ada di Banten. Hal itu sebenarnya karena kita sudah terbiasa ke wilayah-wilayah tersebut, dimana destinasinya memang lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan Banten. Maka ketika diarahkan kewilayahan Banten tentu saja ya agak kaget juga, tapi ya apapun itu mungkin dibalik itu semua ada hikmah yang bisa kita ambil," tambahnya.
Ia juga menilai jika Pemerintah harus lebih aktif dalam memajukan pariwisata yang ada di Provinsi Banten.
"Meskipun dengan segala keterbatasan ataupun katagori wisatanya tidak sama dengan wilayah Jogja ataupun Bandung, tapi tidak masalah kita ambil hikmahnya saja, dengan begini akhirnya kita bisa lebih mengenal wisata daerah kita sendiri. Hanya saja peran pemerintah daerah ketika merekomendasikan wisata daerah, harusnya ditunjang dengan sarana dan prasarananya yang mendukung, jadi pemerintah juga tidak hanya menghimbau namun juga harus ada perhatian khusus untuk wisata. Toh ketika sarana dan prasarana wisatanya sudah mendukung pastinya setiap sekolah juga tidak akan keluar daerah lagi," imbuhnya.
Ia juga berharap jika pemerintah harus lebih kooperatif dengan para pelaku ataupun penyedia wisata, dalam menciptakan atmosfer wisata Banten yang lebih edukatif dan lebih baik kedepannya.
"Jadi harapan saya kedepannya pemerintah harus hadir, memperhatikan, mempersiapkan, serta menyediakan. Destinasi-destinasi yang banyak dan juga memenuhi standar klasifikasi tertentu sebagai rujukan bagi setiap lembaga pendidikan dalam menjalankan Outing Class atau study tour kedepannya," jelasnya.
Slamet Affandi juga menilai jika wisata Anyer Wonderland akan mampu menjadi wisata kelas 1 di Banten.
"Jujur saja destinasi wisata Anyer Wonderland saya baru pertama kali kesini, yang saya liat wisata Anyer Wonderland ini sangat bagus, pemandangannya indah, sarana prasarananya cukup bagus buat edukasi anak juga. Kalau saja pemerintah ikut hadir dalam mempromosikan, ikut bertanggungjawab atas kelengkapan sarana penunjang wisata, pastinya wisata Anyer Wonderland akan menjadi wisata unggulan di Banten kedepannya," tegasnya.
Di sisi lain Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) H Rodih menjelaskan jika tujuan diadakannya Outing Class ini untuk mengenalkan kepada generasi muda dalam hal ini anak kelas VII SMPN 5 Kota Tangerang Selatan dengan kebudayaan, wisata, serta sejarah yang ada di Banten.
"Selama ini kan anak-anak belajar di dalem sekolah terus, nah buat menciptakan atmosfer belajar yang lebih menyenangkan dan lebih realistis akhirnya kita ajak anak-anak belajar di luar," ungkapnya
Ia juga mengungkapkan kegiatan ini juga menjadi salah satu penilaian sekolah, untuk para peserta didiknya dalam membuat laporan observasi.
"Setelah kegiatan ini kan kita ada penilaian untuk anak-anak dari bagaimana cara mereka membuat laporan terhadap kegiatan yang kita laksanakan ini, terutama mengenai batik, kemudian tempat-tempat wisata yang ada di Banten mana yang menurut anak-anak paling bagus, Untuk penilaian nanti disekolah," jelasnya.
Diketahui kegiatan Outing Class SMPN 5 Kota Tangerang Selatan merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, kegiatan ini juga selalu mendapat respon baik dari pihak wali murid hal itu dijelaskan langsung oleh Komite Sekolah, Talkam Hendrayana.
"Kegiatan Lintas Kurikulum (Linkur) ini mayoritas wali murid sangat mendukung, untuk para siswa yang memang tidak mampu ataupun anak yatim biasanya selalu ada kebijakan dari sekolah. Jadi kami dari komite sekolah selalu mendukung kegiatan yang positif yang diadakan oleh pihak sekolah," jelasnya. (*/Red)