MATACYBER.COM | CILEGON – Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon pada Selasa, 21 Januari 2025.
Dalam semangat demokrasi dan perjuangan hak-hak rakyat, IMC tetap konsisten turun ke jalan untuk mengawal kebijakan Pemkot Cilegon serta menyuarakan aspirasi masyarakat.
Ketua IMC, Ahmad Maki, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengingatkan Wali Kota Cilegon, Helldy-Sanuji, terhadap janji-janji kampanye yang pernah diucapkan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan elemen masyarakat lainnya.
"Kami datang ke sini untuk mengingatkan bahwa pada masa kampanye dulu, Wali Kota Cilegon berjanji akan mensejahterakan guru honorer dan elemen masyarakat lainnya. Maka dari itu, kami menuntut Wali Kota untuk segera memenuhi komitmennya," ujar Ahmad Maki.
Adapun tuntutan yang diajukan IMC dalam aksi tersebut, antara lain:
- Berikan hak guru honorer dan kader posyandu.
- Jangan meninggalkan tanggung jawab di akhir periode.
- Tuntaskan 10 janji kampanye sebelumnya.
- Berikan hak kesejahteraan masyarakat.
- Tindak tegas oknum praktik KKN.
- Tegakkan UU KIP No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
- Tegakkan UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Namun, Ahmad Maki menyayangkan bahwa dalam setiap aksi demonstrasi yang dilakukan, selalu orang yang sama yang menemui mereka.
"Kami sangat kecewa karena yang menemui kami bukan Wali Kota. Ke mana Wali Kota? Mengapa selalu orang yang sama yang menemui kami?" tegasnya.
Ia menambahkan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka IMC akan kembali dengan aksi yang lebih besar.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Cilegon, Rahmatullah, yang menemui para demonstran, menyampaikan bahwa Wali Kota Cilegon sedang menghadiri agenda di Jakarta.
"Sehubungan dengan agenda di Jakarta, maka kami mewakili Pemkot Cilegon untuk menemui adik-adik mahasiswa," ujar Rahmatullah.
Terkait tuntutan yang diajukan, khususnya mengenai guru honorer, Rahmatullah menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan honor yang belum terbayarkan.
"Intinya, Pemkot Cilegon tetap berkomitmen untuk menyelesaikan honor-honor yang belum terbayarkan. Semoga ada regulasi yang secara legal berdasarkan hukum dapat membayarkannya," harapnya.
Aksi demonstrasi ini berlangsung dengan damai, diakhiri dengan harapan agar tuntutan mahasiswa dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon.