• Jelajahi

    Copyright © Matacyber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    MWC NU Se-Kota Cilegon Resmi Dilantik, Caretaker Tegaskan Kepengurusan Lama Tidak Sah

    Redaksi_Matacyber.com
    Senin, 16 Desember 2024, 21:56 WIB
    masukkan script iklan disini

    MATACYBER.COM | CILEGON – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) di delapan kecamatan se-Kota Cilegon periode 2024-2029 resmi dilantik pada Senin (16/12/2024) di Greenotel Cilegon. Pelantikan dipimpin oleh Ketua Rais Syuriyah PCNU Caretaker, Kyai Akrom Lathifi.

    Para ketua MWC tingkat kecamatan yang dilantik antara lain Arif Ma’ruf (Jombang), Budi (Purwakarta), Ustadz Mui Nudin (Cilegon), Ahmad Jajuli (Cibeber), Muhammad Ali Wahdi (Citangkil), Ahmad Baji (Ciwandan), Ustadz Marhani (Grogol), dan Ahmad Safei Latif (Pulomerak).

    Ketua Caretaker PCNU Cilegon, Muhammad Faesal, menjelaskan bahwa pengurus MWC memiliki tugas utama untuk membentuk pengurus ranting NU di tingkat kelurahan. Fokus utama mereka meliputi empat bidang utama: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah.

    “MWC harus mempersiapkan berbagai fasilitas, seperti sekolah berbadan hukum NU, klinik pratama, unit usaha seperti koperasi, serta memperkuat kegiatan dakwah seperti pengajian dan peringatan hari besar Islam,” ujar Faesal.

    Menanggapi pernyataan adanya kelompok yang mengklaim sebagai Forum MWC NU yang menolak pelantikan dan menganggap kegiatan tersebut ilegal, Faesal menegaskan bahwa kepengurusan yang lama sudah tidak berlaku sejak tahun 2023.

    “Jika ada yang mengklaim mereka masih sah, itu tidak benar. Mereka tidak dapat membuktikan adanya proses musyawarah yang sah seperti konferensi MWC dengan berita acara dan dokumentasi yang sesuai. Pengurus yang lama sudah tidak memiliki hak lagi, dan kami dapat melaporkan mereka jika terus mengklaim sebagai pengurus NU,” tegas Faesal.

    Faesal juga mengajak pihak-pihak tersebut untuk bergabung dengan pengurus baru.

    “Kami mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam kepengurusan baru, karena mengurus NU memerlukan partisipasi dari semua pihak. Mereka yang menolak kepengurusan baru ini hanya akan menghabiskan energi tanpa mendapatkan pengakuan dari PBNU, yang tentu merugikan NU itu sendiri,” tambahnya.

    Menurut Faesal, meskipun ada kecintaan dari pihak-pihak tersebut kepada NU, mereka perlu mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.

    “Kami mengajak mereka untuk berpartisipasi secara konstitusional dalam menjalankan organisasi, karena sayang jika energi mereka terbuang sia-sia tanpa manfaat,” tutup Faesal.

    Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan Konferensi Cabang (Konfercab) pada Selasa, 17 Desember 2024, yang akan berlangsung di Pondok Pesantren Bani Latif, Kecamatan Cibeber. Agenda ini bertujuan untuk memilih kepengurusan PCNU yang definitif. (Hendra)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini