MATACYBER.COM | CILEGON – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kota Cilegon, bertajuk Rumah Setara, pada Selasa (10/12/2024).
Acara berlangsung di Aula Gedung DPRD Kota Cilegon dengan menampilkan tarian dari penyandang tunarungu dan seni musik oleh penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Hj. Heni Anita Susilawati, menjelaskan bahwa pendirian ULD bertujuan memberikan pelayanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Unit ini akan menjadi pusat pelayanan seperti asesmen psikologis, konseling, dan terapi bagi anak-anak disabilitas.
"Dengan adanya ULD ini, kami ingin memastikan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan yang mereka butuhkan, termasuk terapi untuk tuna bicara, konseling, dan asesmen oleh psikolog," ungkap Heni.
Heni menambahkan bahwa layanan ini dirancang untuk membantu keluarga menengah ke bawah yang selama ini kesulitan mendapatkan akses terapi bagi anak-anak mereka. Pelayanan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, RSUD, Dinsos, DP3AP2KB, dan lembaga lain.
Dalam mendukung layanan inklusi, ULD juga bekerja sama dengan program USAID-ERA untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Cilegon. Saat ini, Kota Cilegon telah menetapkan 50 sekolah inklusi dan 88 satuan pendidikan yang menerima anak-anak disabilitas.
"Ke depan, semua sekolah di Cilegon diharapkan menjadi sekolah inklusif. Namun, saat ini kami telah menetapkan 50 sekolah sebagai percontohan," tambah Heni.
Selain itu, ULD akan berfungsi sebagai pusat asesmen untuk menentukan kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus dalam menjalani pendidikan di sekolah inklusif atau sekolah khusus.
Heni mengungkapkan bahwa Kota Cilegon memiliki sekitar 400 anak berkebutuhan khusus yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP, termasuk program Paket C di PKBM.
Meski demikian, tantangan besar masih ada, seperti minimnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya asesmen untuk menentukan kebutuhan pendidikan anak. Banyak orang tua yang enggan mengakui anak mereka sebagai penyandang disabilitas, sehingga memilih sekolah reguler tanpa asesmen yang memadai.
Dengan hadirnya ULD, diharapkan pelayanan terhadap anak-anak disabilitas di Kota Cilegon semakin terintegrasi dan terarah. Pemerintah Kota Cilegon juga akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan tenaga ahli untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
"Insyaallah, dengan kolaborasi yang baik, ULD ini dapat menjadi solusi nyata bagi keluarga-keluarga di Cilegon yang memiliki anak berkebutuhan khusus," tutup Heni. (Hendra)