Wujudkan Ketahanan Pangan, Lapas Banjarmasin Terapkan Metode Hidroponik untuk Pembinaan Warga Binaan
MATACYBER.COM | BANJARMASIN – Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus memberikan pembinaan kemandirian kepada warga binaan.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penerapan metode hidroponik di Lapas Banjarmasin, yang memungkinkan warga binaan untuk belajar bercocok tanam secara modern.
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang hidroponik Lapas Banjarmasin dan mendapatkan antusiasme tinggi dari para warga binaan. Senin (04/11/2024).
Mereka tampak bersemangat mengikuti setiap tahap dalam metode bercocok tanam tanpa tanah ini, mulai dari penanaman bibit, perawatan tanaman, hingga pemanenan. Kegiatan hidroponik ini juga menjadi salah satu upaya Lapas Banjarmasin untuk mengisi kegiatan positif yang bermanfaat bagi para warga binaan.
Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Ansori, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di lingkungan lapas, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
“Lapas Banjarmasin berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan. Melalui metode hidroponik ini, kami berharap mereka dapat belajar bercocok tanam dengan teknik modern yang ramah lingkungan, serta memiliki bekal keterampilan yang dapat mereka aplikasikan ketika kembali ke masyarakat,” ujar Faozul Ansori.
Imam, salah satu warga binaan yang berpartisipasi dalam kegiatan hidroponik ini, mengungkapkan rasa senangnya.
"Saya merasa senang bisa mengikuti kegiatan hidroponik ini. Selain sebagai kegiatan positif yang mengisi waktu, saya juga semakin yakin bisa berperan aktif di masyarakat nantinya dengan bekal keterampilan bercocok tanam hidroponik. Ini memberi saya harapan baru untuk masa depan,” tutur Imam.
Metode hidroponik ini menjadi salah satu bentuk inovasi Lapas Banjarmasin dalam menciptakan program pembinaan yang tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pengembangan diri warga binaan.
Dengan keterampilan yang mereka pelajari, diharapkan para warga binaan memiliki kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas, baik dengan membuka usaha hidroponik sendiri atau bekerja di bidang pertanian modern.
Program ketahanan pangan berbasis hidroponik ini juga merupakan bagian dari upaya Lapas Banjarmasin untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan luar dan membangun kemandirian pangan di lingkungan lapas.
Selain itu, kegiatan ini turut mendukung keberlanjutan lingkungan dengan cara bercocok tanam yang lebih hemat air dan tidak membutuhkan lahan luas.
Melalui program ini, Lapas Banjarmasin berharap dapat terus menciptakan kegiatan yang bermanfaat dan membina warga binaan agar memiliki keterampilan yang produktif.
Dengan semangat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan membangun kemandirian warga binaan, Lapas Banjarmasin menunjukkan bahwa pembinaan di dalam lapas dapat menghasilkan dampak positif bagi individu dan masyarakat luas. (Raihan/Red)