MATACYBER.COM | CILEGON – Jumat, 1 November 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak melakukan kunjungan kaji tiru terkait implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dengan fokus khusus pada UPTD Puskesmas Ciwandan sebagai percontohan penerapan ILP di Kota Cilegon.
Kegiatan ini diadakan di Puskesmas Ciwandan, pada hari Jumat, 1 November 2024, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat kesehatan dari Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon.
Para peserta yang hadir termasuk Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Bapak H. M. Zais, SE, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Dr. Budi Mulyanto, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Nurul Hakim, S.Hut, M.Si, dan Drg. Rully Kusumawardhany, MM selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Ketua Tim TPCB Dahlia Dinas Kesehatan Kota Cilegon. Selain itu, turut hadir 43 kepala puskesmas se-Kabupaten Lebak dan sejumlah pejabat lainnya dari kedua wilayah.
Kegiatan dimulai dengan safety induction, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Puskesmas Ciwandan. Sambutan disampaikan oleh Kepala Dinkes Lebak dan Sekretaris Dinkes Kota Cilegon, dilanjutkan dengan presentasi dari Kepala Puskesmas Ciwandan. Acara juga mencakup diskusi dan room tour di Puskesmas, kunjungan ke kelurahan, serta kunjungan ke puskesmas pembantu (Pustu).
Implementasi ILP di Puskesmas Ciwandan Sejak 2024, Puskesmas Ciwandan bersama 9 puskesmas lainnya telah melaksanakan ILP yang meliputi 7 Pustu dan 19 Posyandu. Program ILP memiliki beberapa fokus utama, yaitu: Melakukan 14 jenis skrining bagi pengunjung baru di puskesmas, pustu, maupun posyandu, Menyediakan layanan sesuai siklus hidup, Melakukan pencatatan dan pelaporan untuk memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), Mempermudah akses layanan hingga ke tingkat kelurahan, Menjaga kualitas standar SDM kesehatan dan keterampilan kader.
Tantangan dan Dukungan yang Diperlukan Dalam pelaksanaan ILP, Puskesmas Ciwandan menghadapi beberapa kendala, di antaranya,Keterbatasan sistem penginputan dan pengiriman laporan ke Kemenkes, Jumlah tenaga kesehatan yang masih terbatas, Sarana dan prasarana yang belum memadai, Banyaknya jenis skrining yang perlu dilakukan pada kunjungan awal, Kemampuan kader yang belum merata dalam melakukan skrining dan menguasai 25 keterampilan kader.
Dukungan lintas sektor, bidang, dan program sangat diperlukan untuk mendukung implementasi ILP. Kecamatan Ciwandan dan Kelurahan Randakari telah memberikan dukungan penuh dalam penerapan program ILP, khususnya di Pustu dan Posyandu.
Setelah diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Pustu Randakari. Kegiatan ini ditutup dengan sholat Dzuhur dan makan siang.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Drg. Rully Kusumawardhany, MM, menyampaikan harapan agar kunjungan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi Dinas Kesehatan serta seluruh puskesmas di Kabupaten Lebak dalam menerapkan pelayanan kesehatan primer yang lebih optimal di wilayah masing-masing. (Hendra/Red)