MATACYBER.COM | CILEGON - Ketua Gen-Amin Banten, Ahmad Rosid, mengimbau anak muda di Kota Cilegon untuk tidak menggadaikan suara mereka demi uang receh dalam pemilu mendatang.
Menurutnya, praktik politik uang memiliki dampak jangka panjang yang merugikan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Dampak politik uang ini tidak hanya merusak tatanan demokrasi, tetapi juga membentuk mentalitas pragmatis yang merusak generasi penerus bangsa,” tegas Rosid. Selasa (26/11/2024).
Ia menambahkan, jika praktik tersebut terus dibiarkan, maka akan menciptakan berbagai permasalahan baru yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa di masa depan.
Ahmad Rosid menjelaskan bahwa politik uang memberikan dampak negatif yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat. Dampaknya sering kali tersembunyi di balik kerugian jangka panjang, seperti kebijakan yang tidak pro-rakyat, korupsi, hingga hilangnya kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
“Masyarakat yang tergiur imbalan sering kali tidak menyadari bahwa dampak kerugian jauh lebih besar dibandingkan keuntungan sesaat yang mereka terima,” ujarnya.
Rosid juga menyoroti bahwa praktik politik uang kerap menyasar masyarakat dengan keterbatasan ekonomi dan rendahnya pengetahuan politik. Hal ini membuat mereka mudah dipengaruhi untuk memberikan dukungan kepada kandidat tertentu.
“Ketidaktahuan masyarakat tentang dampak buruk ini menjadi akar masalah yang perlu diselesaikan secara bertahap,” tambahnya.
Menurut Rosid, politik uang terjadi karena faktor ekonomi yang membuat masyarakat mencari keuntungan instan selama masa pemilu. Kandidat politik memanfaatkan situasi ini untuk membeli dukungan dengan tujuan memenangkan pemilu.
Namun, Rosid mengingatkan bahwa praktik ini hanya menguntungkan segelintir pihak dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, masyarakat yang menjadi sasaran politik uang justru akan dirugikan, baik secara ekonomi, politik, maupun sosial.
“Ketika suara dijual murah, kualitas pemimpin yang terpilih tidak lagi menjadi prioritas. Akibatnya, masyarakat harus menanggung kebijakan yang buruk selama masa jabatan pemimpin tersebut,” ungkapnya.
Sebagai generasi penerus, anak muda memiliki peran penting dalam menjaga integritas demokrasi. Ahmad Rosid meminta anak muda di Cilegon untuk lebih kritis dan berani menolak politik uang. Ia percaya bahwa pemuda adalah kunci untuk memutus rantai pragmatisme dan membangun kesadaran politik yang lebih baik di masyarakat.
“Anak muda harus menjadi agen perubahan. Jangan gadaikan masa depan bangsa demi recehan. Tugas kita adalah menjaga demokrasi tetap bersih dan berintegritas,” kata Rosid menutup pernyataannya.
Ia juga menyerukan kepada semua pihak untuk bersama-sama melawan praktik politik uang melalui pendidikan politik yang masif dan kesadaran akan pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas demi kesejahteraan bersama. (*/Red)