MATACYBER.COM | CILEGON - Dalam debat publik Pilkada Cilegon, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Isro Miraj dan Nurrotul Uyun, mengungkapkan rencana positif mereka untuk menciptakan pusat kebudayaan dengan membangun Taman Hiburan Rakyat di Kota Cilegon.
Isro menjelaskan bahwa pusat kebudayaan ini akan menjadi sarana untuk melestarikan, sekaligus mempromosikan berbagai aspek budaya lokal. Ia berpendapat bahwa, warisan budaya daerah merupakan identitas yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
"Saat ini kita sudah mesuport berbagai kesenian lokal seperti pentas ubrug, kendang, pencak silat. Kedepan, kami akan membuat Taman Hiburan Rakyat sebagai pusat keberlangsungan ekosistem kebudayaan dan ekonomi kreatif," kata Isro.
Indek Pengembangan Kebudayaan dapat digunakan untuk menggambarkan kemajuan pembangunan kebudayaan, sebagai basis kebijakan, dan sebagai acuan koordinasi lintas sector. IPK diukur berdasarkan 7 dimensi, yaitu: Ekonomi, Pendidikan, Ketahanan Sosial, Ekspresi, Literasi, Warisan Budaya, Gender.
Pengembangan Kebudayaan di kota Cilegon pada tahun 2023 sebesar 52,85 (sumber Lakip Cilegon 2023) jauh dibawah capaian Nasional di angka 57,13.
"Apa penyebabnya? Karena rendahnya angka dimensi ekonomi budaya yang tercermin dalam alokasi anggaran untuk kebudayaan yang rendah dan dimensi ekspresi budaya dimana pemerintah kota kurang mengakomodasi kegiatan dan ruang-ruang ekspresi untuk berkesenian
Kurang kreatifnya pemerintah Kota Cilegon dalam menggali sumber daya dalam ekonomi kreatif, dimana didalamnya adalah seni pertunjukan dan budaya.
Oleh karena itu penting melindungi budaya lokal dan local wisdom Cilegon. Oleh karena itu Isro-Uyun bertekad melindungi dan peduli terhadap pelaku seni dan budaya yang punya fokus terhadap budaya lokal.
"Cilegon butuh fasilitas Pusat Komunitas dan Taman Hiburan Rakyat (THR) sebagai sentra kegiatan, hobby, sarana olahraga dan pusat budaya, " kata Isro.
Pusat kebudayaan ini diharapkan menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai kebudayaan asli Cilegon. Isro menganggap fasilitas tersebut penting untuk memperkenalkan tradisi lokal, termasuk seni tari, musik, dan kerajinan tangan, yang semuanya merupakan bagian dari jati diri masyarakat Cilegon. (*/Red)