• Jelajahi

    Copyright © Matacyber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


    Proyek Betonisasi Jl.Sastradikarta Jombang Disorot LSM Japati, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

    Redaksi_Matacyber.com
    Sabtu, 26 Oktober 2024, 20:42 WIB
    masukkan script iklan disini


    MATACYBER.COM | CILEGON – Proyek betonisasi di Jalan Sastradikarta, Jombang, Cilegon, yang dikerjakan oleh CV. Yanari Putra dengan nilai kontrak Rp1.830.171.633, menuai sorotan dari Ketua LSM Japati, Ari Dumung. 


    Ari menyoroti adanya dugaan kejanggalan terkait kualitas material dan proses pengerjaan proyek tersebut.

    Dalam keterangannya kepada media, Ari Dumung meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) memanggil konsultan dan pelaksana proyek karena diduga ada penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

    “Kami tidak melihat adanya alat utama untuk pemadatan atau pengurugan di proyek ini. Ini sangat aneh dan perlu dipertanyakan,” ujar Ari, saat meninjau langsung proyek di lokasi.

    Ia menambahkan bahwa dalam proyek sejenis biasanya ada tahap pemadatan terlebih dahulu sebelum pengecoran dilakukan dengan lean concrete (LC). Namun, menurutnya, proses pemadatan tersebut tampaknya diabaikan dalam proyek ini.

    “Masa proyek ini langsung LC tanpa pemadatan dulu? Apakah benar tidak ada anggaran untuk pemadatan?” kata Ari, menyampaikan kekhawatirannya.

    Lebih lanjut, Ari juga menyinggung tentang penggunaan e-katalog dalam pengadaan proyek ini. Ia mengkritik bahwa dengan sistem e-katalog, penawaran hanya bisa turun hingga maksimal 3%, berbeda jauh dengan proses tender konvensional yang bisa menekan harga hingga 20%.

    “Kalau lewat e-katalog, paling besar penurunannya hanya 3%. Beda dengan tender biasa, yang bisa turun jauh karena ada persaingan harga hingga 20%. Pada pelaksanaan sebelumnya, alat utama seperti pemadat pasti ada, tapi kenapa di sini tidak ada?” tegasnya.

    Ari mempertanyakan mengapa proyek dengan pengadaan melalui e-katalog malah mengabaikan aspek teknis utama dan alat-alat pendukung yang krusial dalam proses pengerjaan betonisasi.

    “Kenapa bisa proyek ini, yang diadakan melalui e-katalog, justru mengabaikan alat utama dan teknis pemadatan?” pungkas Ari.

    Hingga berita ini diterbitkan, pihak CV. Yanari Putra dan konsultan proyek belum memberikan tanggapan terkait kritik dan temuan yang disampaikan oleh LSM Japati. (Hendra/Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini