MATACYBER.COM | PANDEGLANG - Sepasang suami istri lanjut usia terpaksa tinggal di gubug reot selama 3 tahun akibat tidak memiliki rumah yang layak untuk di huni. Rabu, (4/9/2024)
Dua warga lansia berusia sekira 70 - 80 tahun yang menetap di kampung kadu kored, Desa Karyawangi, Kecamatan Pulosari, Pandeglang ini telah tinggal selama 3 tahun dengan kondisi yang memprihatinkan.
Terpantau oleh media ini dilokasi, kondisi gubug yang ditinggalinya hanya berukuran kurang lebih 3x4 meter, dengan keadaan atap rumah yang di hiasi terpal plastik sebagai penahan bocor dikala hujan, serta bilik bambu yang terlihat banyak kerusakan disetiap sudutnya, juga beralaskan lantai tanah.
Dikonfirmasi pemilik rumah dilokasi, Aminah (70) th, serta suaminya Sartaja (80) th, mengaku terpaksa menempati gubug tersebut akibat tidak mampu membeli rumah yang layak.
"Terpaksa pak, sudah 3 tahun kami tinggal di rumah ini. Bukan nya ga pingin rumah yang layak, tapi ya beginilah pak, untuk makan saja susah," ujar Aminah pada wartawan.
Dirinya bercerita, untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya, pekerjaan yang hanya bisa ia lakukan adalah sebagai buruh pembuat emping.
"Terkadang untuk makan ya Alhamdulillah ada saja tetangga yang memberi pak, tapi saya juga suka jadi buruh membikin emping punya orang lain," ungkap nya.
Menurutnya, dari hasil buruh membuat emping milik orang lain, upah yang didapatnya perkilo emping hanya Rp.6000 rupiah, hal itupun menurutnya tidak dilakukan nya setiap hari.
"Ga setiap hari saya bikin emping nya, tapi kalau sedang ada orderan bisa bikin emping sehari paling hanya 4 kg saja pak," ucapnya.
Ia juga mengatakan, dari program bantuan Pemerintah di Desa nya sering mendapatkan bantuan juga.
"Suka dapat juga pak bantuan beras dari pak lurah, juga dapat bantuan uang Rp. 600 ribu melalui barcode," tutupnya.
Dikonfirmasi Kepala Desa Karyawangi menegaskan, bahwa warga tersebut sudah sering diajukan untuk bantuan bedah rumah, ia juga mengatakan bahwa warga tersebut sering juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
"Sudah lebih dari 20 kali mungkin kang diajukan, persoalannya hanya terbentur di tanah nya. Untuk bantuan dari pemerintah sudah ada kang," pungkas Ade Jumaedi, Kades Karyawangi.
(*/Red)