Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Aksi Gerakan Masyarakat Peduli Banten Tolak Calon Pemimpin dari Dinasti Koruptor

Kamis, 19 September 2024 | 22.55 WIB Last Updated 2024-09-19T16:09:25Z

MATACYBER.COM | CILEGON – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Banten menggelar aksi damai di Landmark Cilegon pada Kamis (19/9/2024). 

Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang menolak calon pemimpin dengan indikasi korupsi dan yang berasal dari dinasti koruptor.

Husen Saidan, selaku Ketua LSM GAPPURA Banten dan juga sebagai penanggung jawab aksi, menegaskan bahwa masyarakat menginginkan pemimpin yang bersih dari korupsi. 

“Hari ini kami menyampaikan aspirasi bahwa masyarakat menolak calon pemimpin yang berasal dari dinasti koruptor atau yang didukung oleh orang-orang korup. Ini adalah harapan yang wajar mengingat bahaya korupsi terhadap bangsa dan daerah. Ini adalah harga mati bagi kami,” ujar Husen.

Ia menambahkan bahwa aksi ini merupakan hasil diskusi antara tokoh masyarakat dan pemuda yang sepakat untuk menyampaikan pesan ini kepada publik. 

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa ada warga Cilegon dan Banten yang peduli terhadap pentingnya memilih pemimpin yang dapat melawan korupsi dan benar-benar peduli pada rakyat,” imbuhnya.

Aksi ini diikuti oleh sekitar 300 orang yang turut menyuarakan keprihatinan mereka terhadap maraknya korupsi di tingkat daerah maupun nasional. 

Husen menegaskan bahwa masyarakat Banten dan Cilegon sudah cerdas dalam menentukan pilihan, dan mereka menolak calon pemimpin yang terlibat atau didukung oleh dinasti koruptor.

Dalam aksi tersebut, Supiyandi, Paguyuban SAKTI (Sadulur Khanti Tujuan Siji) dan juga mewakili suara pemuda kota Cilegon serta Provinsi Banten, menyampaikan orasinya yang menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tidak memiliki indikasi korupsi. 


“Kami tidak akan memilih calon pemimpin yang memiliki indikasi korupsi. Korupsi hanya akan menyengsarakan rakyat, meningkatkan pengangguran, dan memperparah kemiskinan di Cilegon maupun Banten,” tegas Supiyandi.

Ia juga menyerukan kepada masyarakat Cilegon dan Banten untuk bersama-sama memilih pemimpin yang bersih. 

“Jika pemimpin yang terpilih nantinya terbukti melakukan korupsi, saya bersama kawan-kawan akan mengumpulkan massa untuk melawan pemimpin yang korup,” tambahnya. 

Supiyandi juga mengharapkan agar para calon pemimpin menyatakan secara tegas komitmen mereka untuk tidak terlibat korupsi. 

“Jika perlu, para pemimpin harus menyatakan hitam di atas putih bahwa mereka akan mengundurkan diri dari jabatan jika terbukti korupsi,” pungkasnya.

Sementara itu, Juli, dalam orasinya  menyoroti pentingnya memilih pemimpin berdasarkan “bibit, bebet, dan bobot.” Ia menekankan agar masyarakat Cilegon tidak sembarangan dalam memilih pemimpin. 

“Perhatikan bibitnya, apakah dia orang Cilegon? Bebetnya, apakah dia peduli dengan orang Cilegon? Bobotnya, bagaimana pendidikannya? Kalau memilih asal, Cilegon bisa berantakan,” ujar Jajuli.

Ia juga mengingatkan untuk tidak memilih pemimpin dengan akhlak buruk. 

“Kalau suka korupsi, jangan dipilih. Kalau suka main perempuan, jangan dipilih. Pemimpin harus jadi panutan. Pilihlah yang punya akhlak baik dan peduli pada masyarakat,” tegasnya.

Aksi ini diakhiri dengan seruan bersama agar masyarakat Banten, khususnya Cilegon, lebih selektif dalam memilih pemimpin pada Pilkada 2024 mendatang. Para peserta berharap pemimpin yang terpilih nanti adalah sosok yang bersih, berakhlak baik, dan tidak terlibat dalam praktik korupsi. 

(Hendra/Red)

Tidak ada komentar:

               
         
close