Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Kepala Sekolah sebagai Pionir Inovasi: Membangun Jiwa Kewirausahaan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Kamis, 02 Mei 2024 | 21.32 WIB Last Updated 2024-05-02T14:32:34Z

Oleh : Abas, M.Pd., M.Si.
(Pengawas Madrasah Kemenag Tangsel)

Berdasarkan Permendikbud nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah atau Madrasah, kepala sekolah harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif yang dapat menambah nilai. Ini berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya (kreatif), mengembangkan sesuatu yang sudah ada (inovatif), dan menciptakan nilai lebih dari sebelumnya (nilai tambah).

Kompetensi kewirausahaan ini dijabarkan menjadi lima poin utama:

1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah atau madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah atau madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah atau madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah atau madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi barang jasa sekolah atau madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

Lulusan sekolah harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, keterampilan yang mumpuni, dan mental yang tangguh, pantang menyerah, kreatif, dan inovatif. Hal ini penting karena tantangan masa depan semakin berat dan ketat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah atau madrasah harus memimpin dan mengelola sekolah dengan sebaik-baiknya. Mereka harus mencari atau menemukan terobosan agar sekolah yang dipimpinnya berkualitas dan berprestasi, memiliki karakter yang khas, sehingga mudah dikenal dan diminati masyarakat.

Dalam pelaksanaan tugas, seorang kepala sekolah dihadapkan pada beberapa tantangan, misalnya terbatasnya Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, kepala sekolah harus berpikir dan mencari solusi serta alternatif yang dapat menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi secara cepat. Sehingga permasalahan itu cepat teratasi apabila kita mempunyai mental yang kuat serta berinovatif. Dan mengambil keputusan secara cepat dan cermat, di situlah jiwa kewirausahaan seorang kepala sekolah dibutuhkan oleh sekolah.

Dalam konteks kepemimpinan, wirausaha tidak identik dengan kegiatan ekonomi yang mendatangkan keuntungan, tetapi yang digunakan oleh seorang kepala sekolah adalah jiwa dan semangat yang tinggi dan nilai-nilai seperti kreativitas, inovasi, kerja keras, etos kerja positif, pantang menyerah dan pandai membangun jaringan.

Sekolah pada dasarnya boleh saja mendirikan unit usaha seperti koperasi sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan, karena salah satu ukuran keberhasilan seorang kepala sekolah adalah manakala dapat membawa kesejahteraan guru dan stafnya.

Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah agar kepala sekolah dapat berinovasi, bekerja keras, memiliki motivasi kuat, pantang menyerah dan kreatif dalam mencari solusi terbaik sehingga mampu menjadi contoh bagi warga sekolah. Ada dua jenis karakteristik dimensi kewirausahaan sebagai berikut :

1. Kualitas dasar kewirausahaan meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik.
2. Kualitas Instrumental Kewirausahaan, yakni penguasaan lintas ilmu.

Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah masih kurang mampu menerapkan kompetensi dalam pengembangan sekolah terkait dengan metode menciptakan inovasi bagi pengembangan sekolah itu sendiri. Dalam kajian teori mengatakan, sekolah akan berkembang apabila kepala sekolah mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah.

Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah menjadi dasar pijakan untuk diterapkan di sekolah karena kepala sekolah adalah sebagai ujung tombak untuk memberikan motivasi yang baik untuk memajukan mutu pendidikan serta kreatif dan inovatif serta kerja keras yang dilakukan oleh kepala sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas baik dari bidang akademik maupun bidang non akademik.


Tidak ada komentar:

               
         
close