MATACYBER.COM | Banjarbaru, - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB menerima kunjungan langsung Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Faisol Ali, Jumat (16/2/2024).
Kunjungan ini disambut Kepala Lapas (Kalapas) Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, dan para Pejabat Struktural.
Kakanwil didampingi Kalapas dan Pejabat Struktural untuk meninjau berbagai tempat di Lapas Banjarbaru, mulai dari Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), dapur sehat, klinik pratama, gereja, hingga kegiatan kerja.
Faisol mengapresiasi upaya Kalapas dan jajarannya dalam melakukan berbagai perubahan positif pada fasilitas pelayanan dan pembinaan. "Dapur berkembang dengan signifikan, tidak hanya dalam hal kebersihan dan sterilisasi, tetapi juga dalam bentuk dan fasilitas yang telah ditingkatkan," ucapnya.
"kliniknya juga meningkat, terlihat asri dan nyaman. Sudah ada ruang tunggu pasien, ruang tindakan, ruang isolasi, ruang rawat inap, ruang obat, dan lainnya. Hal ini penting untuk menunjang pemeriksaan kesehatan warga binaan," imbuhnya.
Kakanwil juga mengapresiasi langkah Lapas Banjarbaru dalam membangun fasilitas keagamaan berupa gereja. "Pembangunan gereja ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. Penanaman nilai-nilai religius bagi warga binaan ini sangat penting sebagai bekal mereka kembali ke masyarakat," katanya.
Kakanwil berharap upaya yang dilakukan Lapas Banjarbaru ini dapat terus ditingkatkan guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi warga binaan dan masyarakat pada umumnya.
”Kami mengapresiasi semua perubahan positif di Lapas Banjarbaru ini, karena selaras dengan tujuan Pemasyarakatan, terutama dalam mencapai tujuan reintegrasi sosial,” tandas Faisol.
Pada kesempatan yang sama, Wayan mengungkapkan kunjungan Kakanwil ini sangat penting bagi jajarannya dalam upaya meningkatkan fasilitas layanan dan pembinaan bagi warga binaan.
"Sarana dan prasarana di Lapas memiliki peran penting dalam pemberian hak-hak warga binaan, seperti hak kesehatan, hak beribadah, hak mendapat makanan yang layak, dan hak-hak lainnya. Maka dari itu, kita lakukan perubahan fasilitas agar seluruh hak warga binaan dapat terpenuhi dengan baik," ungkap Wayan.
Selain itu, Wayan menyampaikan pembangunan gereja di Lapas Banjarbaru merupakan hibah dari Gereja Bethel Indonesia Jemaat Sungai Besar. Menurutnya, gereja ini hadir sebagai bentuk layanan bagi warga binaan yang beragama nasrani.
"Sebelumnya mereka melakukan ibadah diruangan biasa, sekarang bisa beribadah di gereja. Kita sangat bersyukur dengan adanya gereja pniel ini, harapannya warga binaan semakin semangat untuk beribadah dan memperbaiki diri," pungkas Wayan. (*/Red)