• Jelajahi

    Copyright © Matacyber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


    Dinkes Cilegon Beri Pemahaman Kepada Siswa MAN 2 Cilegon Tentang Pencegahan PTM, Edukasi HIV/AIDS Dan PHBS

    Redaksi_Matacyber.com
    Kamis, 29 Februari 2024, 18:33 WIB
    masukkan script iklan disini


    MATACYBER.COM | Cilegon, - Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon mengadakan kegiatan Gerakan Aksi bergizi di MAN 2 Kota Cilegon, Kamis (29/02/2024). 

    Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh Kepala Sekolah MAN 2 kota Cilegon, Perwakilan Guru dan Siswa/Siswi serta Penanggung Jawab Program Promkes dan Penanggung Jawab Program Gizi UPTD Puskesmas Grogol.

    Kegiatan di awali dengan senam bersama, dilanjutkan sarapan sehat dengan gizi seimbang bersama di ikuti minum tablet tambah darah untuk remaja putri serta penyampaian materi tentang gizi seimbang (isi piringku), PHBS di sekolah, Dampak pola makan dan kebiasaan sehari hari terhadap timbulnya penyakit tidak menular (PTM) serta pengetahuan tentang HIV/AIDS.

    Acara dibuka dengan laporan panitia oleh ibu Sumirah, SKM,MM, setelah itu sambutan oleh Kepala sekolah MAN 2 Cilegon bapak Sumarno, M.Pkim diteruskan sambutan oleh Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinkes kota Cilegon, Drg. Rully Kusumawardhany, MM. 

    Narasumber dari Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Kota Cilegon yang juga Kabid Bidang Pemberdayaan Masyarakat serta pemegang program HIV/AIDS DINKES, Drg. Rully Kusumawardhany, MM menyampaikan bahwa Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas kerja yang tinggi. 

    "Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi," Katanya. 

    Lanjut, Rully juga mengungkapkan bahwa di Indonesia masalah gizi pada anak usia sekolah terjadi karena kurangnya zat gizi tingkat berat. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau disertai dengan penyakit infeksi sehingga tidak terpenuhinya angka kecukupan gizi (AKG). 

    Disamping itu, Kata Rully, kegiatan aksi bergizi ini adalah salah satu rangkaian upaya pencegahan stunting. Dengan memberi pengetahuan pada pelajar cara pencegahan stunting dan mempersiapkan kondisi remaja putri sebagai calon ibu dimasa datang dengan kualitas kesehatan yang memadai sehingga diharapkan dapat diperoleh generasi akan datang yang berkualitas juga.

    Selain itu, Kegiatan aksi bergizi ini juga untuk pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular) melalui kemampuan para siswa untuk memilih dan memilah makanan sehari hari maupun jajanan yang dikonsumsi agar tidak menimbulkan resiko terjangkit PTM.

    "Hal tersebut disebabkan kasus PTM sudah menyerang kelompok usia produktif termasuk kelompok usia pelajar," Ujarnya. 

    Lebih lanjut, Rully juga menjelaskan bahwa Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam. 

    "Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu mengkonsumsi aneka ragam makanan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik dan memonitor berat badan ideal," Jelasnya. 

    Kegiatan pada hari ini juga diberikan edukasi tentang program HIV/AIDS dari dinas kesehatan kota Cilegon dengan melakukan penyuluhan HIV/AIDS pada siswa. Masa remaja bagi pria merupakan saat diperolehnya kebebasan, sementara bagi remaja wanita saatnya dimulainya segala pembentukan pembatasan. 

    Seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin mencari jati diri dengan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya atau lebih dikatakan tidak mau ketinggalan jaman dari pergaulan antara sesamanya, remaja kadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai mencoba-coba narkoba dan melakukan hubungan seksual diluar nikah, sehingga menjadi resiko tertular penyakit menular seksual HIV/AIDS.

    Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk melakukan penyuluhan bahaya dan pencegahan virus HIV/AIDS. Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah perlu dilakukan agar para siswa dapat mengetahui bahaya dan tata cara mencegah penularan virus HIV/AIDS. 

    "Tujuan pelaksanaan penyuluhan ini yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa sebagai generasi muda tentang HIV-AIDS, cara penularan dan cara pencegahan sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan terkena penyakit HIV-AIDS," Ujarnya. (Hendra/Red). 

    "Dengan dilaksanakannya Gerakan Aksi Bergizi, PHBS di sekolah dan edukasi tentang HIV/AIDS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sekolah yaitu siswa/siswi beserta para guru tentang pentingnya asupan gizi seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat serta menambah Pengetahuan tentang HIV/AIDS," Sambungnya. 

    "Semoga dari pertemuan ini para peserta dapat bertambah pengetahuannya, termotivasi untuk menyebarluaskan ke komunitasnya, masyarakat dan lingkungan sekitarnya demi mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Cilegon pada khususnya," Pungkasnya. (Hendra/Red) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini