MATACYBER.COM | Cilegon, - Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon mengadakan kegiatan Gerakan Aksi bergizi di SMAN 2 KS Kota Cilegon bertempat di Aula SMA Negeri Krakatau Steel Cilegon, Rabu 28 februari 2024.
Acara dibuka dengan laporan panitia oleh ibu Sumirah,SKM,MM kemudian sambutan oleh Kepala sekolah SMAN 2 KS bpk H. Dadan Amdani, S.Pd diteruskan sambutan oleh Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Drg.Rully Kusumawardhany,MM selaku pemateri dan narasumber serta dari Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Kota Cilegon, Perwakilan Guru dan Siswa/ Siswi, serta Penanggung Jawab Program Promkes, Penanggung Jawab Program Gizi UPTD Puskesmas Purwakarta.
Kegiatan di awali dengan senam bersama, sarapan sehat dengan gizi seimbang bersama, di ikuti minum tablet tambah darah untuk remaja putri serta penyampaian materi tentang gizi seimbang (isi piringku), PHBS di sekolah, dampak pola makan & kebiasaan sehari hari terhadap timbulnya penyakit tidak menular (PTM) serta pengetahuan tentang HIV/AIDS .
Drg. Rully Kusumawardhani mengatakan salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas kerja yang tinggi. ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi.
"Pola makan merupakan perilaku penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi," Ujar Rully.
Diungkapkan Rully, di Indonesia masalah gizi pada anak usia sekolah terjadi karena kurangnya zat gizi tingkat berat, hal ini disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau disertai dengan penyakit infeksi sehingga tidak terpenuhinya angka kecukupan gizi (AKG).
"Kegiatan aksi bergizi ini adalah salah satu rangkaian upaya pencegahan stunting dengan memberi pengetahuan pada pelajar cara pencegahan stunting dan mempersiapkan kondisi remaja putri sebagai calon ibu dimasa datang dengan kualitas kesehatan yang memadai sehingga diharapkan dapat diperoleh generasi akan datang yang berkualitas juga," Ucapnya.
Selain itu, kegiatan aksi bergizi ini juga untuk pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular) melalui kemampuan para siswa untuk memilih dan memilah makanan sehari hari maupun jajanan yang dikonsumsi agar tidak menimbulkan resiko terjangkit PTM.
"Hal tersebut disebabkan kasus PTM sudah menyerang kelompok usia produktif termasuk kelompok usia pelajar," Ujarnya.
Drg. Rully juga menjelaskan, Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam.
"Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu mengkonsumsi aneka ragam makanan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik dan memonitor berat badan ideal," tuturnya.
Kegiatan berlanjut dengan dilaksanakan pemeriksaan Hb pada 742 Siswi SMAN 2 KS dimana dari jumlah sasaran yang diperiksa ada 176 siswa (23,7%) yang mengalami anemia. Melihat hasil pemeriksaan HB tersebut maka Dinkes menyarankan bagi siswi yang HB-nya dibawah 10 agar memeriksakan dan konsultasi ke Puskesmas untuk mendapatkan terapi yang tepat dan pengawasan dari tim dokter Puskesmas supaya HB nya kembali normal.
"Kegiatan pada hari ini juga diberikan edukasi tentang program HIV/AIDS dari dinas kesehatan kota Cilegon dengan melakukan penyuluhan HIV/AIDS pada siswa. Masa remaja bagi pria merupakan saat diperolehnya kebebasan, sementara bagi remaja wanita saatnya dimulainya segala pembentukan pembatasan. Seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin mencari jati diri dengan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya atau lebih dikatakan tidak mau ketinggalan jamanjaman," Jelasnya.
Drg. Rully berpesan kepada seluruh Siswa/Siswi bahwa dari pergaulan antara sesamanya, remaja kadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai mencoba-coba narkoba dan melakukan hubungan seksual diluar nikah, sehingga menjadi resiko tertular penyakit menular seksual HIV/AIDS maka Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk melakukan penyuluhan bahaya dan pencegahan virus HIV/AIDS.
"Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah perlu dilakukan agar para siswa dapat mengetahui bahaya dan tata cara mencegah penularan virus HIV/AIDSAIDS," Ucapnya.
Rully menjelaskan, tujuan pelaksanaan penyuluhan ini yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa sebagai generasi muda tentang HIV-AIDS, cara penularan dan cara pencegahan sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan terkena penyakit HIV-AIDS.
"Maka dengan dilaksanakannya Gerakan Aksi Bergizi, PHBS di sekolah dan edukasi tentang HIV/AIDS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sekolah yaitu siswa/siswi beserta para guru tentang pentingnya asupan gizi seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, membudayakan perilaku hidup bersih & sehat ,serta menambah Pengetahuan tentang HIV/AIDS," Katanya.
"Semoga dari pertemuan ini para peserta dapat bertambah pengetahuannya, termotivasi untuk menyebarluaskan ke komunitasnya ,masyarakat dan lingkungan sekitarnya demi mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Cilegon pada khususnya." tutupnya. (Hendra/Red).