Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Komisi I DPRD Kota Cilegon Masduki Sebut Chandra Asri Carut Marut Humas Lalai Dalam Upaya Preventif

Sabtu, 20 Januari 2024 | 23.39 WIB Last Updated 2024-01-21T05:30:51Z
Foto: Masduki, Komisi I DPRD Kota Cilegon, fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) 

MATACYBER.COM | Cilegon, - Masduki Komisi I DPRD Kota Cilegon, fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap PT Chandra Asri lalai tidak melakukan tindakan preventif dalam mengantisipasi persoalan pembakaran gas di cerobong (Flare Stack) yang menimbulkan polusi udara bau menyengat gas Kimia, sehingga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat terdekat dan masyarakat sekitarnya kota Cilegon yang terjadi pada Sabtu (20/1/2024).

"Walau secara regulasi asap itu harus dikeluarkan, harusnya ada tindakan preventif dong sebelum itu. Kenapa setelah itu dilakukan baru sibuk cari masker. Inilah manajemen Candra Asri okelah di atasnya rapih, dibawahnya carut marut dari sisi Humas nya," kata Masduki. Sabtu (20/1/2024).

"Saya sendiri justru dapat informasi dari group WhatsApp ketika warga nanya saya juga bingung apa ini sebetulnya yang terjadi, pemberitahuan ga ada. Saya panggil satu RT di gunung sugih ketika saya tanya tidak ada pemberitahuan," ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah harus tegas mengambil tindakan yang pasti baik dalam secara hukum. Dan Chandra Asri harus bertanggung jawab tentang konteks sosial, kesehatan masyarakat dan dampak setelah peristiwa ini. 

"Tadi saya sudah ketemu dengan warga banyak yang muntah-muntah dan segala macam," ungkapnya

Lanjut, kata Masduki, bukan bicara kesehatan saja ada psikis yang kena di masyarakat kota Cilegon wabil khusus yang di sekitar yaitu adalah trauma, karena mental hari ini ketika melihat letusan-letusan seperti itu masyarakat terkejut. 

Dalam hal ini, kata dia, pihak nya akan mengevaluasi terkait tentang perijinan dalam persoalan menyalakan Flare Stack, Proses Kalibrasi maupun proses didalamnya sudah sesuai prosedur atau belum.

"Kalau saya lebih cenderung harus dilakukan evaluasi persoalan perijinan segala macam sudah sesuai prosedur apa belum Chandra Asri itu," tuturnya.

Selain itu, diungkapkan Masduki, dalam konteks ini ada orang-orang di dalamnya yang merasa bahwa ini tidak akan terjadi dan berfikir masyarakat sekitar itu tidak punya dampak yang besar.

"Hari ini ke bukti, sudah kelihatan bahwa masyarakat terdekat itu dampaknya besar. Biar Chandra Asri juga dana CSR yang besar-besar nya jangan keluar aja," ujarnya.

"Bayangkan aja industri yang ada disekitar yang tergabung, ketika ada masyarakat yang kena musibah dia patungan sekian industri, ini sampel supaya melek ini saya bicara. Ada kejadian di gunung sugih yang rumahnya kena getaran itu berapa bantuan industri gabungan itu? Hanya Rp3 juta," tutup Masduki. (Hendra/Red)

Tidak ada komentar:

               
         
close