MATACYBER.COM | Cilegon, - Setelah sempat ditutup total dan beberapa diantaranya dilakukan pembongkaran paksa oleh Pemkab Serang, namun sejak beberapa bulan terakhir, hingar bingar Tempat Hiburan Malam (THM) di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) kembali beroperasi dan membuat resah masyarakat.
"Sudah ada sekitar dua bulan mah buka lagi, ya miris aja kawasan lingkar sudah seperti Texas aja sekarang. Saya mah khawatir suami saya main ke sana lagi, terus kecantol sama cewek malam, terus uang buat nafkahi keluarga pasti lari ke sana. Saya udah seneng ditutup itu, ehh sekarang kenapa bisa buka lagi?," ungkap Neng, Ibu Rumah Tangga asal Cilegon, belum lama ini.
Hal senada diungkapkan oleh aktivis sosial yang minta namanya dirahasiakan, ia juga mengaku heran dengan bisa kembali bukan beberapa THM di kawasan JLS yang berada di wilayah Kabupaten Serang tersebut. Sehingga ia melakukan investigasi dan mendapati dengan bukanya THM di kawasan wilayah perbatasan Kota Cilegon dengan Kabupaten tersebut, peredaran Miras dan wanita malam semakin pesat.
"Ada sekitar 4-5 THM yang sudah berani buka Dugem sampai jam 3-setengah 4 pagi. Bisnis pasokan Miras pasti makin melonjak. Ya sekitar dua bulan terakhir dari informasi yang kita dapat. Sudah ramai pengunjung juga saat kita lakukan beberapa kali monitoring langsung di beberapa THM. Hal ini diperparah dengan maraknya THM kaki lima di trotoar JLS di mana para pengendara yang melintas bisa menyaksikan langsung bebasnya kemaksiatan, hingar bingar musik house dan cewek-cewek malam berpakaian seksi, ini juga jelas semakin memperburuk citra Banten," bebernya. Rabu (10/1/2024).
"Selain itu dampak sosial juga pasti, terutama hubungan rumah tangga dan rusaknya generasi muda. Bukan hanya masyarakat Serang, masyarakat Cilegon juga pasti banyak yang jadi pengunjung dan bisa membawa dampak buruk pada tatanan sosial kemasyarakatan dan keagamaan," sambungnya.
Aktivis ini juga menduga adanya keterlibatan oknum yang membekingi sejumlah THM dan warung remang- remang di kawasan JLS tersebut.
"Diduga ada oknum aparat yang jadi beking, sehingga mereka berani dan bisa bebas beroperasi lagi. Ini perlu diselidiki," tandasnya. (*/Red)