Foto: Ketua Umum Education Cilegon World (ECW) dan LSM BMPP H. Deni Juweni |
MATACYBER.COM | Cilegon, Warga kota Cilegon pagi-pagi sudah di gegerkan dengan aroma tak sedap yang di sebabkan oleh salah satu perusahaan Kimia terbesar di asia yaitu PT. Chandra Asri Pacifik Tbk, di wilayah kecamatan Ciwandan, kota Cilegon. Sabtu, (20/01/2024).
Dampak dari kebocoran Gas yang menimbulkan bau tak sedap itu di rasakan di tiga kecamatan, seperti kecamatan Ciwandan, Citangkil dan kecamatan Grogol, dan menimbulkan korban seperti gangguan pernapasan serta muntah-muntah yang di alami anak-anak SD.
"Baunya menyengat benar, masih bau sampai sekarang. Dari malem (mulai tercium bau), ramainya pagi ini pada muntah anak-anak (SD) ini," kata salah seorang warga Ciwandan, Sanwani seperti dilansir Detikcom.
Dalam kejadian pencemaran udara yang di sebabkan oleh perusahaan kimia PT. Chandra Asri ini mendapat perhatian dan sorotan keras oleh Ketua Umum Education Cilegon World (ECW) dan LSM BMPP H. Deni Juweni Mengutuk keras dan meminta pertanggung jawaban atas kebocoran gas Kimia tersebut.
"Dalam hal ini kami menyikapi dan mengutuk keras karena hal ini bukan permasalahan kecil, ini permasalahan- permasalahan besar pencemaran udara yang sudah memakan korban, dan kalo sudah terjadi hal seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab, perusahaan kah atau pemerintah yang sudah memberikan izin," katanya.
Deni juga menambahkan, Dirinya serta ratusan anggota BMPP serta ECW dan masyarakat kota Cilegon akan melakukan aksi besar-besaran jika pemerintah tidak mengkaji ulang perizinan perusahaan Chandra Asri tersebut.
"Saya meminta hal ini harus segera di sikapi oleh pemerintah, rakyat Cilegon yang terkena dampak dan korban nya tapi antek-antek asing yang menikmati hasilnya. Kalo pemerintah tidak melakukan mengkaji ulang izin amdal dan lain sebagainya dan perusahaan masih tetap beroperasi kami akan terjunkan anggota kami dan ribuan masyarakat Cilegon untuk melakukan aksi besar-besaran," Tegasnya. (hendra/Red)