MATACYBER.COM | Cilegon, - Sekretaris Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) yang juga Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menghadiri Peresmian dan Serah Terima Pengelolaan dan Pengawasan Air Minum Sehat Aman Berbasis Masyarakat (Pamsa) serta Padat Karya Tunai Desa (PKTD), di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Sabtu 27 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu, Helldy mengajak 492 bupati/wali kota se-Indonesia untuk hadir pada perhelatan City Sanitation Summit XXII AKKOPSI yang akan digelar di Kota Cilegon pada April mendatang.
"Kota Cilegon ditunjuk menjadi tuan rumah dari agenda CSS tersebut. Melalui momentum yang berbahagia ini saya mengundang bapak/ibu untuk bisa datang ke Kota Cilegon, kota yang terletak di ujung barat Pulau Jawa," kata Helldy.
Adapun tema yang akan diangkat dalam pelaksanaan CSS XXII 2024 di Kota Cilegon adalah terkait persampahan.
"Ini merupakan pertemuan puncak dari para bupati/wali kota se-Indonesia untuk melahirkan komitmen, pemahaman dan gerak langkah bersama kepala daerah untuk peduli terhadap pelayanan dasar masyarakat khususnya pembangunan sanitasi," kata Helldy.
Dikatakan Helldy, Kota Cilegon telah berhasil mengolah sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BPJP) pendamping batu bara (cofiring). Proyek tersebut merupakan bekerja sama Pemkot Cilegon dengan PT. Indonesia Power, salah satu anak usaha PT PLN.
"Dimana-mana sampah menjadi masalah. Tapi di Cilegon, kami berhasil mengubah sampah menjadi nilai yang lebih ekonomis sehingga Kota Cilegon menjadi magnet baik dari dalam maupun luar negeri untuk belajar mengenai persampahan," jelas Helldy.
Terbukti, lanjut Helldy, sampai dengan saat ini sudah ada 50 kota/kabupaten, enam instansi pemerintah pusat, serta Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan dan salah satu pemerintah kota di Jepang belajar sekaligus memberikan dukungan terhadap implementasi pengelolaan teknologi BPJP.
"Ini merupakan informasi sekilas yang dapat kami sampaikan yang nantinya akan kami bahas lebih lanjut melalui pelaksanaan CSS XXII tahun 2024 di Kota Cilegon," ungkapnya.
Diketahui, AKKOPSI berdiri pada 22 Oktober 2009 yang dideklarasikan oleh 10 wali kota melalui Deklarasi I Jambi.
AKKOPSI dibentuk sebagai tindak lanjut dari Resolusi Sidang Umum PBB No. 61/192 Tahun 2008 mengenai International Year of Sanitation untuk meningkatkan kepedulian pentingnya sanitasi dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Selain Sekum AKKOPSI, hadir pula Dirjen P2P Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu, Dirjen Bina Bangda Kemendagri Restuardy Daud, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Teguh Hadi, Sesditjen P2P Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, Ketua Umum PP HAKLI
Prof. Arif Sumantri, Pj Bupati Minahasa Tenggara Ir. Ronald Teddy Hendra Sorongan. (*/Red)