MATACYBER.COM | Cilegon, - Sebanyak 32 siswa-siswi SDN Kependilan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, mengalami keracunan makanan, Kamis (12/10/2023).
Mereka mengalami gejala mual, muntah, dan pusing, hingga 3 orang anak mengalami pingsan. diduga setelah mengkonsumsi makanan dari orang tidak di kenal yang membagikan kue kepada siswa-siswi di luar halaman sekolah di saat jam istirahat.
Foto: Kepala sekolah SDN Kependilan, Hendrawati. |
Saat dikonfirmasi, Kepala sekolah SDN Kependilan Hendrawati menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
"Kronologis kejadian sekitar pukul 09.40 wib saat jam istirahat ada orang tidak dikenal membagikan kue Pie dan kue Talam," kata Hendrawati.
"Namanya anak-anak ada yang ngasih gratis langsung nyerbu senang tapi mereka tidak tau sebab akibatnya seperti apa, akhirnya setelah 15 menit langsung bereaksi ada yang muntah dan pusing," kata Hendrawati.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi pihak puskesmas untuk dilakukan penangan terhadap murid-murid nya yang keracunan makanan tersebut.
"Alhamdulillah semuanya sudah ditangani oleh pihak puskesmas dan Dinkes semua datang, setelah diobservasi di kasih obat kondisinya stabil, tensi darahnya stabil dan akhirnya bisa dipulangkan," ungkapnya.
Dikatakan Hendrawati, pihak sekolah akan terus memantau perkembangan kondisi siswa-siswi yang menjadi korban keracunan makanan tersebut dan memberikan himbauan kepada siswa-siswi untuk lebih ekstra hati-hati bila mana ada orang tidak dikenal memberikan makanan untuk tidak menerimanya.
"Tadi sudah diberikan himbauan dan arahan oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Cilegon, bilamana ada siswa yang besok tidak masuk sekolah, pihak sekolah akan mendatangi siswa-siswi kita," ungkapnya.
Sementara, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Cilegon, Heni Anita Susila menghimbau kepada semua sekolah agar untuk waspada terhadap orang yang tidak dikenal yang memberi makanan kepada siswa-siswinya.
"Dindikbud menghimbau kepada sekolah-sekolah agar waspada terhadap orang yang tidak dikenal, tadi ibu tegaskan kepada kepala sekolah dan guru agar kita ini waspada dan hati-hati," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, Heni mengatakan bahwa kasus ini sedang di tangani oleh pihak kepolisian.
"Kasusnya ini sudah ditangani kepolisian, insya Allah ini orangnya katanya sudah diketahui identitasnya," pungkasnya. (Hendra/Red)