SERANG | MATACYBER - Dalam rangka rencana pendaftaran Golok Pusaka Indonesia di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Polda Banten menggelar Ngopi (Ngobrol Pintar) seputar pusaka Banten dan paparan Tim Golok Pusaka Indonesia seputar jurnal penelitian Golok Sadjira dan Golok Kesultanan Banten yang dilaksanakan di Escape Point Cafe, Ciceri, Kota Serang pada Rabu (01/02/2023).
Hadir dalam kegiatan ini Executive Director of APCE-UNESCO C2C Prof. Dr. Ignasius Dwi Atmana Sutapa, Koordinator ahli golok pusaka Indonesia Ariyanto alias Ki Kumbang, ketua tim pengusul Dirtahti Polda Banten AKBP Dr. H. Agus Rasyid dan pecinta budaya di Banten.
Dalam kesempatan ini Prof. Dr. Ignasius Dwi Atmana Sutapa mengungkapkan saat baru tiba di Banten dirinya belum begitu banyak mengetahui tentang Golok Banten, namun dirinya dapat dengan cepat memahami konteksnya.
"Saat tiba di Banten saya memahami secara cepat konteks Golok Banten yang kemudian melihat ke lokasi-lokasi sebarannya," kata Ignasius.
Ignasius melanjutkan Golok Banten memiliki potensi untuk menjadi Warisan Budaya Dunia.
"Untuk bisa diusulkan Budaya Warisan Dunia harus memiliki kriteria, ada 10 kriteria dan minimal 2 kriteria harus dipenuhi untuk menjadi Warisan Budaya Dunia," tambahnya.
Terdapat tiga kriteria dalam Golok Banten yang menjadi modal penting untuk diajukan menjadi Warisan Budaya Dunia.
"Tiga kriteria tersebut yakni Golok Banten menjadi simbol peradaban,
Golok Banten sebagai simbol kehormatan dan Golok Banten menjadi simbol persatuan," tutup Ignasius.
Sementara itu, dalam kesempatan ini Agus Rasyid menjelaskan dalam pengusulan Golok Banten menjadi Warisan Budaya Dunia sangat banyak persyaratan yang harus dilengkapi.
"Persyaratan yang ditentukan UNESCO banyak sekali namun kita punya modal untuk Golok Banten bisa didaftarkan," ucapnya.
Kemudian Agus Rasyid menjelaskan jika tim Golok Pusaka Indonesia harus membuktikan Golok ini pantas dan layak diakui UNESCO.
"Proses pendaftaran ini sangat panjang dan kita butuh dukungan semua pihak, karena jika sudah diakui oleh UNESCO, Golok ini akan menjadi icon Banten," tutupnya.
Dalam kegiatan ini juga terdapat pertunjukan aksi pencak silat dan debus oleh salah perguruan pencak silat di Banten. (FR)