MATACYBER.COM | CILEGON – Masyarakat Banten Bersatu (MBB) menggelar aksi demonstrasi di depan pabrik kimia PT Dover Chemical yang berlokasi di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Saat dikonfirmasi, Dade Suparna, Legal and Corporate Affair Manager PT Dover Chemical, menjelaskan kronologi kejadian yang melibatkan penawaran harga tanah yang belum mencapai kesepakatan antara pihak perusahaan dan pemilik lahan.
Menurut Dade, aksi demo tersebut berawal dari negosiasi harga tanah yang belum menemui titik temu.
"Jual beli tanah itu harus berdasarkan kesepakatan. Masalahnya, harga yang diminta pemilik lahan jauh di atas harga rasional yang kami tawarkan," ujarnya.
Dade menjelaskan bahwa harga yang ditawarkan PT Dover Chemical bervariasi tergantung kondisi lahan. Untuk tanah kosong, perusahaan menawarkan harga Rp1.600.000 per meter persegi, sedangkan untuk lahan dengan bangunan, harga yang ditawarkan adalah Rp2.800.000 per meter persegi. Namun, pihak pemilik lahan awalnya meminta Rp15 juta per meter, kemudian turun menjadi Rp7,5 juta, dan akhirnya Rp5 juta, yang tetap dinilai terlalu tinggi oleh PT Dover Chemical.
"Tanah yang ditawarkan tidak berada di pinggir jalan, tapi di dalam area yang cukup jauh. Kami belum bisa menerima harga Rp5 juta per meter. Kami terbuka untuk negosiasi, tetapi mereka tidak mau turun lagi dari angka tersebut," tambah Dade.
Lebih lanjut, Dade mengungkapkan bahwa pemilik lahan memberikan kuasa kepada pihak bernama Romeo untuk mengurus negosiasi tersebut. Romeo, menurut Dade, menggunakan aksi demo sebagai salah satu upaya untuk menekan PT Dover Chemical agar menyetujui harga yang mereka inginkan. Namun, rencana demo tersebut ternyata tidak berjalan sesuai yang direncanakan.
"Masyarakat sekitar mengetahui adanya rencana demo, dan tanpa pemberitahuan dari kami, mereka datang bersama LSM untuk menghalau aksi yang dipimpin oleh Romeo dari kelompok MBB," jelas Dade.
Dade juga menegaskan bahwa PT Dover Chemical tidak mengundang satu pun LSM untuk terlibat dalam menghalau aksi tersebut.
"Kami tidak meminta bantuan LSM, bahkan saya sudah bilang biarkan saja jika mereka ingin demo," tambahnya.
Mengenai luas tanah salah satu pemilik lahan yang ikut terlibat, Dade menyebutkan bahwa tanah tersebut hanya sekitar 225 meter persegi.
"Jika masyarakat mau menjual sesuai harga yang kami tawarkan, kami siap membeli," tutupnya.
(Hendra/Red)