Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Tidak Bisa Masuk Sholat Jumat di Masjid Karena Gerbang Pabrik di Tutup, Para Demonstran Pilih Sholat Jumat di Depan Gerbang Krakatau Posko

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 09.00 WIB Last Updated 2024-08-10T12:24:49Z

MATACYBER.COM | CILEGON - Pada Jumat (9/8/2024), Narsum H.mumu dan wasekjen PB Al Khairiyah Sayuti memimpin aksi demonstrasi di Krakatau Posco yang mengecam penutupan gerbang masjid, menghalangi sholat Jumat di dalam. Sebagai respons, peserta Aksi Patriot melaksanakan sholat di lapangan terbuka depan Krakatau Posco.

Aksi tersebut, yang dihadiri oleh sekitar 500 demonstran dari Gerakan Mahasiswa Al Khairiyah (Gema) dan komponen masyarakat lainnya, mengangkat isu penting tentang Krakatau Posco. Mereka menuntut nasionalisasi Krakatau Posco atas dugaan pelanggaran hukum lingkungan, korupsi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta penyelundupan mesin bekas.

Para demonstran juga mengkritik manajemen Korea yang diduga rasis dan menguasai ekonomi lokal tanpa keuntungan bagi bangsa Indonesia. Tuntutan mereka meliputi evaluasi ulang Joint Venture Agreement antara PT. Kras Indonesia dan POSCO Korea yang dianggap merugikan BUMN dan negara.

"Kami menuntut transparansi dalam kontrak-kontrak dengan harga yang wajar serta perlindungan terhadap pengusaha dan pegawai pribumi dari diskriminasi," ujar Narsum H.mumu dalam pernyataan demonstrasi.

Selain itu, aksi ini juga menyoroti dugaan manipulasi dalam pembayaran PBB yang merugikan keuangan daerah dan mengancam lingkungan sekitar, seperti perusakan dasar sungai yang dapat menyebabkan banjir di beberapa wilayah.

Para demonstran menyerukan deportasi oknum Korea yang dianggap merusak kerjasama investasi antara Indonesia dan Korea serta merugikan hubungan antarbangsa.

Dengan penuh semangat, mereka memperjuangkan "NASIONALISASIKAN KRAKATAU POSCO" sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi dan perlakuan diskriminatif di lingkungan kerja.

(*/Red)

Tidak ada komentar:

               
         
close