MATACYBER.COM | Calon Bupati Muara Enim, Edwin Mauladi, ternyata merupakan cucu dari salah seorang pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Dahlan Husein. Hal ini dibenarkan oleh Sudirman Dahlan, salah satu anak dari Dahlan Husein yang berasal dari daerah Tanjung Atap, Ogan Ilir.
Sudirman menyebut bahwa sejak kecil, Edwin cukup dekat dengan Dahlan Husein, yang kerap memberikan wejangan kepada anak cucunya. Sehingga menurutnya wajar jika ketika dewasa, darah pergerakan dan jiwa pemimpin muncul pada Edwin.
"Kami dari keluarga memberikan dukungan maksimal kepada Edwin. Sekaligus berharap dia menjadikan ini sebagai jalan pengabdian kepada agama, bangsa dan negara," kata Sudirman.
Sebagai salah satu tokoh yang digadang maju di Pilkada Kabupaten Muara Enim ke depan, Sudirman juga berharap Edwin bisa terus rendah hati, sebagaimana kakeknya. Jauh dari sorotan, namun pengabdiannya terlihat dan dirasakan oleh masyarakat.
Bercerita ke belakang, Sudirman menyebut jika Dahlan Husein ikut merintis pendirian HMI semasa menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia UII, Yogyakarta. Dahlan bersama istrinya Siti Zainah dan 13 orang lainnya, mendirikan HMI tepat pada 5 Februari 1947.
Saat didirikan, Lafran Pane didapuk sebagai pimpinan, sementara Dahlan Husein menjabat sebagai sekretaris. Meskipun jarang disorot, namun Dahlan diakui sebagai tokoh Sumsel yang punya peran besar bagi perkembangan pergerakan mahasiswa Indonesia di masa itu.
Perjuangannya pasangan Dahlan-Siti Zainah ini begitu membekas, sehingga menjadi agenda rutin bagi pengurus HMI untuk menziarahi makam keduanya yang berlokasi di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, setiap tahunnya.
Edwin Mauladi, merupakan sosok teknokrat yang kini maju di Pilkada Muara Enim. Edwin membawa jargon Muara Enim Bersih, yang merupakan akronim dari Beragama,
Sejahtera, Indah dan Hebat. Jargon ini ini mencerminkan visi dan misi Edwin dalam membawa perubahan positif bagi Muara Enim.
Edwin Mauladi berkomitmen untuk membangun pemerintahan Muara Enim yang transparan dan bersih dari korupsi. Hal ini akan dilakukannya dengan mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan moral, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Di tempat terpisah, dukungan terhadap Edwin Mauladi juga datang dari Salman Dianda Anwar, mantan Pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Figur Edwin Mauladi seolah menjadi jawaban tepat untuk membawa dan mengelola Muara Enim dengan lebih baik, sekaligus memberi kesejahteraan kepada masyarakatnya.
"Sebagai cucu dari pasangan yang ikut mendirikan HMI, organisasi pengkaderan sipil terkemuka dan salah satu terbesar di republik ini, merupakan modal bagi adinda kami Edwin Mauladi untuk mengemban amanah jika rakyat memberi kepercayaan kepadanya," kata Salman yang juga Chairman Jakarta Tourism Forum (JTF).
Sebab ia tahu betul rekam jejak Edwin Mauladi yang punya banyak pengalaman, jaringan luas baik nasional maupun internasional, namun tetap mengedepankan etika dan integritas dalam setiap langkahnya. "Di dalam darahnya mengalir gen pejuang pergerakan. Sehingga sudah selayaknya menjadi pemimpin," kata Salman.
Saat didirikan, Lafran Pane didapuk sebagai pimpinan, sementara Dahlan Husein menjabat sebagai sekretaris. Meskipun jarang disorot, namun Dahlan diakui sebagai tokoh Sumsel yang punya peran besar bagi perkembangan pergerakan mahasiswa Indonesia di masa itu.
Perjuangannya pasangan Dahlan-Siti Zainah ini begitu membekas, sehingga menjadi agenda rutin bagi pengurus HMI untuk menziarahi makam keduanya yang berlokasi di Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, setiap tahunnya.
Edwin Mauladi, merupakan sosok teknokrat yang kini maju di Pilkada Muara Enim. Edwin membawa jargon Muara Enim Bersih, yang merupakan akronim dari Beragama, Sejahtera, Indah dan Hebat. Jargon ini ini mencerminkan visi dan misi Edwin dalam membawa perubahan positif bagi Muara Enim.
Edwin Mauladi berkomitmen untuk membangun pemerintahan Muara Enim yang transparan dan bersih dari korupsi. Hal ini akan dilakukannya dengan mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan moral, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Di tempat terpisah, dukungan terhadap Edwin Mauladi juga datang dari Salman Dianda Anwar, mantan Pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Figur Edwin Mauladi seolah menjadi jawaban tepat untuk membawa dan mengelola Muara Enim dengan lebih baik, sekaligus memberi kesejahteraan kepada masyarakatnya.
"Sebagai cucu dari pasangan yang ikut mendirikan HMI, organisasi pengkaderan sipil terkemuka dan salah satu terbesar di republik ini, merupakan modal bagi adinda kami Edwin Mauladi untuk mengemban amanah jika rakyat memberi kepercayaan kepadanya," kata Salman yang juga Chairman Jakarta Tourism Forum (JTF).
Sebab ia tahu betul rekam jejak Edwin Mauladi yang punya banyak pengalaman, jaringan luas baik nasional maupun internasional, namun tetap mengedepankan etika dan integritas dalam setiap langkahnya. "Di dalam darahnya mengalir gen pejuang pergerakan. Sehingga sudah selayaknya menjadi pemimpin," kata Salman.
Liputan : Edo Wilantara