MATACYBER.COM | Palembang ,- PJ. Bupati Muara Enim, H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M., ternyata memiliki sisi religius yang sangat menarik, faktanya sebelum mengadakan do’a dan pembacaan yasin bersama Forkopimda, Kepala OPD, dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Muara Enim, Selasa (23/07/2024) sore harinya ba’da ashar sang PJ berdarah asli pribumi tersebut melaksanakan hatam Al Qur’an bersama santri santri dari beberapa Pondok Pesantren di Muara Enim, menariknya kegiatan tersebut tidak terendus publik.
Pada malam harinya dalam salah satu sambutannya Henky berjanji siap mensukseskan Pilkada serentak tahun 2024 ini di bumi Serasan Sekundang,
“Saya menegaskan siap mengikuti arahan Mendagri dan Pj. Gubernur diantaranya untuk berperan aktif mengendalikan inflasi dan kemiskinan ekstrim, mengatasi stunting, mengantisipasi karhutlah serta mensukseskan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.
Terkait komitmen Henky yang salah satunya mensukseskan Pilkada serentak tersebut, Aktivis Muara Enim Sonny Novandi mengapresiasi peran aktif PJ. Bupati Muara Enim tersebut, apalagi menurut Sonny berhembus isu ASN di kabupaten Muara Enim terkesan terkotak kotak dan berkelompok, akibat merasa terhutang Budi dengan pejabat pejabat sebelumnya yang notabene pendatang.
Sonny Berharap di kepemimpinan Sdr. Henky, ASN Kabupaten Muara Enim dapat bersatu dan mengambil sikap netral di Pilkada nanti.
"Karakteristik orang religius itu salah satunya komitmen, untuk mengatasi situasi ASN yang terkotak kotak dan berkelompok saya rasa Sdr Henky spesialisnya, lihat saja mimik mukanya serius dan sorotan matanya tajam pertanda wajah karismatik, apalagi dirinya tidak memiliki ambisi politik dan punya waktu 7 bulan mengabdi di negeri leluhurnya, sudah barang pasti kesan baik dan pengabdian akan di utamakannya,” tuturnya.
Sementara itu dari pantauan di lapangan, tepatnya di depan Puskesmas Lembak, meski sudah berganti PJ. Bupati Muara Enim ke Sdr Henky, Baliho Besar bergambar dan Bertulisan Dr H Ahmad Rijali MA, PJ.Bupati Muara Enim masih berdiri kokoh.
Sonny menilai kondisi baliho tersebut yang notabene tidak ada pesan himbauan atau peringatan padahal berada persis di depan puskesmas tersebut dapat menimbulkan kesan negatif dan sakwasangka di kalangan masyarakat, jika di kaitkan dengan politik, dapat saja kesannya mengarah pengenalan elektabilitas salah satu kandidat, yang lebih tak sedap jika masyarakat mengaitkan ke anggaran Dinkes Muara Enim yang saat ini lumayan cukup besar.
”Terkesan balas Budi,” tambahnya.
Sementara itu terkait Baliho tersebut, Sekda Kabupaten Muara Enim Ir Yulius M.Si ketika di konfirmasi melalui pesan WhatsApp kamis (25/7/2024) mengatakan ada kemungkinan pihak Puskesmas tersebut lalai menurunkannya.
"Kalau kepala puskesmas lupo nurunkenyo Bae,” jawabnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Muara Enim, Zainuddin S.P M.Si, melalui kordinator divisi hukum dan penyelesaian sengketa Apriansyah S.IP di konfirmasi lewat telpon WhatsApp kamis (25/7/2024) terkait Baliho tersebut mengatakan secara etika meski belum tentu maju Pilkada nantinya, untuk menjaga kondusifitas alangkah baiknya pihak terkait segera menurunkan, sebab Sdr Ahmad Rijali tidak lagi menjabat sebagai PJ. Bupati Muara Enim.
”Sebaiknya segera di turunkan demi etika dan kondusifitas,” sarannya.
Liputan : Edo Wilantara