MATACYBER.COM | PALEMBANG - Kepala Desa Putak Kecamatan Gelumbang Marlin Kusmiran S,PD, menghimbau kepada seluruh warga desanya untuk tidak membuka lahan dan hutan dengan cara dibakar. Himbauan ini dilakukan demi kebaikan bersama dan sebagai langkah pencegahan agar tidak merugikan orang lain. Jum'at (26 juli 2024).
Hal ini yang di katakan Kepala desa Putak Marwin Kusmiran S,PD kepada seluruh element masyarakat yang ada di wilayah desa putak kecamatan gelumbang, Kabupaten Muara Enim, dihimbau agar dalam menghadapi cuaca musim panas tersebut, lebih waspada serta berhati hati.
"Jika kebakaran terjadi di suatu lahan maka ekosistem yang terdapat dilahan tersebut juga akan rusak dan berdampak pada perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu diperlukannya kesadaran ini untuk lebih memicu semangat kita semua dalam menjaga kelestarian lingkungan ," jelas kades
Diketahui larangan adanya pembukaan lahan melalui dengan cara membakar, untuk dapat dipatuhi, karena selain melanggar undang-undang,no.41 tahun 1999 tentang kehutanan dan no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaannya tentang lingkungan hidup (UUPPLH) dan undang undang no 39 tahun 2014 tentang perkebunan.
Untuk pelaku Karhutla di ancam dengan hukuman maksimal penjara 10 tahun dan denda.Rp10.000.000.000,dan bukan hanya itu, hal tersebut juga membahayakan pencemaran polusi udara yang menyebabkan penyakit ispa serta mengganggu aktifitas sehari-hari, serta kepada ibu rumah tangga yang menggunakan kompor gas, dipastikan dalam keadaan aman.
Adapun penyebab terjadinya kebakaran hutan tidak hanya disebabkan oleh api yang disengaja maupun tidak, cuaca yang sangat panas juga dapat memicu munculnya api. Dari panas saja, terjadinya gesekan-gesekan pada daun dan kayu atau Damar jika terkena panas bisa menimbulkan api," tambahnya.
Selain itu marlin juga menjelaskan kerugian dan dampak buruk yang tejadi akibat kebakaran sangat merugikan.
"Asap yang kita hirup merupakan racun yang sangat membahayakan kesehatan, jadi mari sama-sama kita antisipasi karhutla memasuki musim panas/kemarau ini" pungkasnya,
Liputan : Edo Wilantara
