MATACYBER.COM | Banjarbaru, – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Wahyu Susetyo, hadiri peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijrih bertempat di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin di Banjarbaru, Rabu (7/2/2024).
Kegiatan yang menghadirkan Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Banjar Raya tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Faisol Ali.
“Peringatan Isra Mikraj bisa kita laksanakan di mana saja, terkadang di Lapas maupun Rutan (Rumah Tahanan Negara), kali ini kita laksanakan secara bersama-sama di Kantor Imigrasi. Peringatan Isra Mikraj erat kaitannya dengan perintah melaksanakan salat, di mana hal tersebut merupakan kewajiban yang harus kita kerjakan untuk menegakkan tiang agama,” ujar Faisol, beri sambutan.
Di hadapan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Said Mahdar, dan undangan yang hadir di tempat tersebut, Ia memaknai gelaran peringatan Isra Mikraj yang dilangsungkan di Kanim Banjarmasin untuk semakin mengeratkan jalinan silaturahmi di antara seluruh hadirin yang hadir.
Penceramah peringatan Isra Mikraj, Ustadz Abdurrahman, bercerita mengenai peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan berbagai makna yang harus diambil dan ditauladani dari perjalanan hidup seorang rasul terakhir yang memiliki gelar khatamul anbiya wal mursalin tersebut.
“Kesuksesan diraih untuk kehidupan dunia dan akhirat, semua itu dapat kita tauladani dari baginda Nabi Muhammad SAW. Sebuah tugas yang diberikan Allah untuk dikerjakan seluruh umat manusia, yaitu perintah untuk melaksanakan salat,” ujarnya.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, di tempat kegiatan menuturkan peringatan Isra Mikraj dapat dimaknai untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sekaligus berharap hikmah penting dari peringatan tersebut terus tertanam di dalam diri untuk tetap dalam kesalehan.
“Peringatan Isra Mikraj merupakan momen perwujudan rasa syukur kita kepada Allah, yang senantiasa menganugerahkan berbagai nikmat, nikmat yang paling bernilai adalah kita bisa mentauladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW, menjadi teladan untuk kita bisa istiqomah dalam iman dan taqwa,” pungkasnya. (*/Red)