MATACYBER.COM | Cilegon, - Meminimalisir Pelaku UMKM terjerat Rentenir dan Pinjaman Online (Pinjol) dan Agar UKM Naik Kelas, Pemkot Cilegon Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Cilegon berkolaborasi dengan Bank Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) meluncurkan Pembiayaan Amanah, Program Subsidi Margin/Bagi Hasil Bagi Usaha Mikro Kota Cilegon.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Cilegon, Didin S Maulana, di kantor Bank Syariah Cilegon Mandiri. Jumat, (22/12/2023).
"Hari ini peluncuran program pembiayaan amanah, program bagi hasil atau margin bagi UMKM yang pinjam sampai Rp10 juta kita nol persen kan, jadi tidak ada biaya margin dan biaya apapun. Jadi, kalau pinjam pokok ya kembali pokok," ucap Didin.
"Alhamdulillah sekarang sudah diluncurkan oleh pak Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. Ada 10 orang tadi yang simbolis bisa di cairkan," sambungnya.
Didin menambahkan, yang menjadi target dalam program Pembiayaan Amanah ini adalah usaha mikro, sedangkan usaha kecil dan menengah tidak menjadi target.
"Ada beberapa persyaratan pelaku usaha untuk dapat mengakses bantuan tanpa bunga. Antara lain mengajukan permohonan kredit, punya KTP Cilegon, punya usaha di Cilegon, serta usaha yang produktif dan layak. Nanti diverifikasi pembiayaannya oleh tim Bank Syariah Cilegon Mandiri layak atau tidaknya," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dalam sambutannya menegaskan bahwa program pembiayaan subsidi margin merupakan bagian dari realisasi janji kampanye sebagaimana yang tertuang dalam Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).
“Masih banyak yang tidak paham bahwa ada empat program KCS, salah satunya adalah bantuan modal usaha sampai dengan Rp 25 juta. Dengan asumsi satu periode kami lima tahun, berarti per tahun Rp5 juta. Maka kita bikin tahap rintisan Rp1-3 juta. Kemudian tahap penguatan Rp3-5 juta dengan margin tiga persen yang sekarang sudah lebih dari 2.000 UMKM mendapat bantuan modal ini,” kata Helldy.
Menurut Helldy, Pemkot Cilegon bakal mengalokasikan anggaran Rp500 juta untuk memberikan subsidi bunga atau bagi hasil kepada pelaku usaha mikro yang melakukan pinjaman melalui Bank Syariah Cilegon Mandiri dengan pagu pinjaman hingga Rp10 juta.
“Saya minta kepada pihak bank untuk mempermudah proses administrasinya. Jangan sampai UMKM kita malah pinjam ke pinjol (pinjaman online) atau rentenir. Kami juga minta kepada pelaku usaha yang mendapat pinjaman untuk amanah. Jangan sampai nggak dibalikin. Sudah dibayar marginnya, malah nggak dibayar,” pesan Helldy.
Ditempat sama, Direktur Piwku Banten, Laura Irawati berharap bahwa program ini dapat menjadi tonggak kebangkitan UMKM.
"Karena ini adalah pinjaman non bunga, sehingga UMKM bisa terlepas dari Rentenir dan juga bisa mengurangi beban bunga yang salama ini mungkin mereka hadapi dengan Rentenir, Pinjol dan Bank-bank lainnya. Kami berharap program ini menjadi tonggak kebangkitan UMKM," kata Laura.
Sementara, Direktur Bisnis Bank Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM), Yoyo Hartoyo mengatakan, diluncurkan program tersebut bertujuan untuk mengembangkan UKM di sekitar kota Cilegon. Dalam program ini, UKM hanya mengembalikan pinjaman pokok nya saja alias bunga nol persen.
"Mereka (UKM) diberikan kemudahan hanya membayar pokok nya saja, karena margin nya di subsidi oleh pemerintah kota," katanya.
Dalam program ini, kata Yoyo, tidak semua orang bisa mendapatkan artinya ada persyaratan-persyaratan dan harus mempunyai historis bagus di perbankan. Bagi yang memiliki kredibilitas buruk pihak perbankan tidak bisa biayai. Karena bagaimana pun dana yang digunakan untuk pembiayaan ini adalah dana perbankan bukan dana hibah Pemerintah Kota Cilegon yang disalurkan ke pihak BPRS-CM.
"Jadi perlu dipertegas bukan dana hibah Pemkot yang kemudian disalurkan, bukan seperti itu. Tapi, dana perbankan yang kemudian disalurkan dalam bentuk pembiayaan namun margin di subsidi oleh pemerintah kota Cilegon. Artinya, uang yang digunakan adalah dana perbankan BPRS-CM," ujarnya.
"Tapi bagaimanapun juga memang program ini jelas sasarannya adalah UKM terutama yang omset nya belum banyak, seperti yang disampaikan pak Wali Kota tadi untuk menghindari dari Pinjol dan Rentenir.
Terkait dengan kecepatan dalam proses pengajuan hingga pencairan, Yoyo mengatakan, maksimal dua hari kerja sudah di cairkan.
"Insyaallah yang disampaikan pak Wali Kota tadi SLA yah terkait dengan kecepatan, mudah-mudahan maksimal dua hari kita sudah cair. Artinya data sudah lengkap dua hari sudah cair pinjaman pembiayaan ini," ungkapnya.
"Mudah-mudahan program ini bisa menggairahkan usaha mikro dan juga bisa menangkis atau minimal meminimalisir peran Rentenir yang sekarang ada di pasar-pasar," pungkasnya. (Hendra/Red)