CILEGON, - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta kepada para pejabat eselon III (kepala bidang) di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon untuk memaksimalkan realisasi anggaran yang telah ditetapkan. Bila tak mampu, Helldy isyaratkan akan memutasi pejabat tersebut.
Demikian diungkapkan Helldy saat menjadi pembina Apel Pagi di Halaman Kantor Wali Kota Cilegon, Senin 10 Juli 2023.
“Para kabid (kepala bidang) di setiap perangkat daerah saya minta agar bisa bertanggung jawab terhadap anggaran yang sudah ditetapkan, realisasikan anggaran itu dengan baik dan benar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Helldy juga mengatakan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran perlu ditingkatkan demi mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon.
“Kita harus mengoptimalkan penggunaan anggaran dengan tepat dan bertanggung jawab. Setiap anggaran yang telah ditetapkan itu harus bisa dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Jika memang terdapat ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban tersebut, kemungkinan adanya mutasi dapat dilakukan,” tegasnya.
Helldy Agustian juga menyatakan bahwa selama masa kepemimpinannya, anggaran yang digunakan hanya sebesar Rp500 miliar, dimana dari jumlah tersebut, 70 persen dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan 30 persen sisanya digunakan untuk pembangunan.
“Dengan porsi anggaran tersebut saat ini kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon telah meningkat. Hal itu terbukti dengan kenaikan honorarium untuk RT/RW ebesar Rp1 juta yang menjadi tertinggi di Provinsi Banten. Selain itu, pemberian beasiswa full sarjana untuk 5.000 orang, serta kenaikan honorarium bagi guru honorer dan berbagai program lainnya,” jelasnya.
Dengan anggaran pembangunan yang terbatas, Helldy tetap berupaya untuk memastikan peningkatan pembangunan di Kota Cilegon agar tidak tertinggal dengan kota atau kabupaten lain di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan kerja sama yang erat dengan pemerintah pusat.
“Meskipun dana pembangunan kita sedikit, kita tetap berusaha agar pembangunan di Kota Cilegon ini tidak tertinggal, yaitu dengan melakukan lobi dengan pemerintah pusat. Banyak bantuan yang diberikan pusat untuk Kota Cilegon, contohnya pengelolaan sampah dimana kita tidak menggunakan APBD tetapi dari PLN sebesar Rp10 miliar, serta program-program lain yang sudah berjalan maupun yang tengah kita upayakan,” pungkasnya. (/Red)