Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Muscab Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Cilegon Kisruh

Senin, 31 Juli 2023 | 08.59 WIB Last Updated 2023-07-31T02:09:54Z
Foto tangkap layar video saat muscab berjalan

CILEGON, - Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Cilegon menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di Aula KONI Kota Cilegon, Minggu (30/7/2023).

Dalam Muscab ini, terpilih Rahmat Hidayat dari klub MAPA (Muhammadiyah Muda Pencinta Alam) sebagai Ketua Pengcab FPTI Kota Cilegon 2023-2027 dengan raihan suara 9 suara berbanding 2 suara untuk Fajar Oktavianto (Klub Gojlek Adventure), dengan 2 klub melakukan walk out (wo).

Namun, dalam pelaksanaanya, Muscab FPTI tersebut tidak berjalan dengan semestinya atau tidak sesuai dengan AD/ART FPTI. Dikarenakan beberapa pendukung salah satu kandidat kedua (Fajar-red) diduga merasa diintimidasi sebelumnya dari kubu ketua terpilih.

"Waktu beberapa hari sebelum Muscab salah satu anggota kami didatangi salah pendukung di Bapor untuk memilih saudara Rahmat sebagai ketua FPTI, bahkan kami diancam dipolisikan kalau tidak memilih saudara Rahmat," ujar salah satu atlit yang enggan disebutkan namanya.

Foto saat Muscab pertama, Sabtu (15/07) Fajar Oktavianto menang dalam Voting terbanyak memperoleh suara.

Sebelumnya, pada Muscab pertama pada Sabtu, (15/07) kemarin yang digelar di Greenotel cilegon yang dihadiri ketua KONI cilegon tersebut, Fajar Oktavianto menang dengan voting terbanyak memperoleh suara 13 suara dibanding 7 dari total 20 peserta perwakilan klub Muscab.

"Menurut AD/ART FPTI, Muscab pertama kemarin sudah sah saya menang dengan voting terbanyak, namun saat kami ingin mengurus SK ke provinsi, ada kesan diperlambat. Yang akhirnya ada protes dari pihak saudara Rahmat untuk mengulang Muscab yang jatuh pada hari ini (30/07)," ujar Fajar.

Ditambahkan Titi, salah satu atlit yang ikut Muscab, bahwa ada peserta Muscab yang tidak punya hak pilih dan bukan siapa - siapa malah mendapat hak dan diperbolehkan memilih.

Titi salah satu Atlit yang hadir saat muscab FPTI

"Kami atlit FPTI Kota Cilegon tidak dapat hak suara di Muscab ini, kami dilarang, bahkan kami diusir oleh forum. Padahal kami yang berjuang di lapangan, kami yang berkeringat, kami yang berdarah bahkan patah tulang membawa nama Kota Cilegon meraih prestasi di Proprov VI Banten kemarin dan ajang lainnya malah kami yang didzolimi, kemana keadilan untuk kami. Kami akan adukan ini ke pak walikota dan pak dewan,"  ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Belum lagi, lanjut Titi, soal bonus atlit dan pelatih yang terkesan lambat bahkan ada angka yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

"Untuk bonus atlit meski terkesan lambat, tapi Alhamdulillah keluar semua sesuai aturan. Namun sangat disayangkan soal bonus pelatih kami yaitu Bayu Paracella yang sekitar 26,1 juta baru diterima sekitar 5 juta saja, kemana sisanya," tegas Titi.

Bahkan, lanjut Titi, di surat edaran Daftar Nama Pelatih Persih Medali Pencairan Regular Porprov VI 2023 ada nama Taufik Hidayat dan menerima bonus pelatih. Padahal menurut Titi yang diamini para atlit lainnya, Taufik bukan siapa-siapa apalagi sebagai pelatih mereka. 

"Pelatih kami bapak Bayu, dia yang melatih kami dari awal hingga meraih juara di Porprov, tapi kenapa yang menerima bonus malah saudara Taufik dan di transfer ke 2 rekening dia. Kami tidak terima hal ini, dan kami punya bukti-bukti yang siap kami laporkan," ujarnya protes.

Dari data yang dihimpun dari surat edaran, diketahui besaran bonus yang diterima bagi pelatih sebesar Rp 14 juta (Perunggu Perorangan), Rp 10,2 juta (perunggu beregu) dan Rp 1,9 juta (Perak beregu). 

Sementara itu, saat dikonfirmasi  Ketua FPTI Provinsi Banten Ronald Shandra, ribut saat Muscab adalah hal biasa saat menyampaikan pendapat dan sudah diselesaikan dari kedua belah pihak.


"Saya lihat mekanisme sidang normal, adanya adu argumen sudah sewajarnya terjadi,tidak ada yang keluar dari norma-norma persidangan.

"Terkait dugaan keterlambatan pembayaran pelatih, Ronald mengatakan sudah ada bidangnya masing-masing, ini ranahnya FPTI Cilegon yang tidak bisa saya jawab. Namun jika memang ada, ada KONI Cilegon, bisa dilaporkan kesana," ungkapnya. (*/Red)

Tidak ada komentar:

               
         
close