CILEGON, – Melansir dari Wikipedia, catur diyakini berasal dari permainan India. Sebab, chaturanga (yang menjadi asal nama catur) sekitar abad ke-7. Chaturanga juga diperkirakan merupakan nenek moyang dari permainan strategi serupa yang berasal dari Dunia Timur, seperti xiangqi (catur Cina), janggi (catur Korea), dan shogi (catur Jepang). Catur mencapai Eropa pada abad ke-9, saat terjadi penaklukan Hispania oleh Umayyah.
Catur yang dikenal saat ini, yaitu format permainan dengan menggunakan dadu persegi 64 kotak. Dari abad ke-9 hingga 10, permainan ini menyebar dari Asia ke Timur Tengah dan Eropa tujuan dari permainan ini adalah melakukan sekakmat.
Lantas bagaimana catur bisa masuk ke Indonesia? Masuknya permainan ini ke Indonesia diperkenalkan oleh orang-orang Belanda. Bahkan di situs PB Percasi pun tertulis bahwa pada abad ke-19 mulai tumbuh klub-klub atau komunitas catur di beberapa daerah Pulau Jawa seperti Bandung, Magelang, Yogyakarta dan Surabaya. Kemudian di tahun 1938 setelah pecahnya perang dunia kedua, jumlah penggemar catur meningkat. Sayangnya, hal tersebut terhenti ketika Jepang mulai menduduki Indonesia pada tahun 1942.
Setelah melewati sejarah panjang tersebut, catur menjadi permainan yang cukup dikenal mulai diminati kembali banyak orang.
Pecatur Se-Kota Cilegon hadiri undangan Bapak H. Hojali selaku tuan rumah yang turut mengundang Bapak Hasan Sayidan, Para Pecatur dan Toko Masyarakat lainnya untuk memeriahkan malam Hajat pernikahan keponakan Bapak H. Hojali di Lingkungan Cibeber Kota Cilegon pada Jumat Malam (14/07/2023).
Bapak H. Hojali menjelaskan, mereka para Pecatur se-Kota Cilegon dan Perwakilan Pecatur dari Kecamatan Cibeber yang sering bermain atau turun di dalam Ajang Turnamen Catur di Kota Cilegon.
“Bisa dibilang mereka orang-orang yang bersinar para pemain catur profesional, hadir dalam hajatan selamatan keponakan saya sekaligus ikut meramaikan acara ini,” katanya.
“Saya sendiri ikut meramaikan malam ini diadakan lomba catur tersebut untuk memeriahkan dan bisa ikut berpartisipasi dan mendukung para pecatur kota Cilegon tetap bersinar,” sambungnya.
“Di sini kita menyiapkan tempat dan momentum kebetulan yang pas sekaligus silaturahmi dan menggelar acara bermain catur bersama, semoga bisa melahirkan para pecatur yang berkualitas profesional dan bisa membawa nama Kota Cilegon ke ajang Olahraga Nasional kedepannya,” Ungkapnya.
“Kami memberikan sedikit apresiasi untuk para pecatur ini.” Tutupnya
Ditempat yang sama Bapak Rosyid selaku ketua Panitia Penyelenggara, “alhamdulillah untuk malam ini kami bisa ikut memeriahkan acara Keluarga Shohibul Hajat yang beliau minta untuk di meriahkan acara catur di malam hari ini,” ucapnya.
“Harapannya mungkin ke depan para pecatur untuk mempererat tali persahabatan tali persaudaraan diantara pecatur pecatur yang ada di Kota Cilegon , biar ada kebersamaan dan memperbanyak saudara,” ungkap Rosyid. (Hendra/Red)
