CILEGON | MATACYBER - Ratusan masyarakat ring 1 yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Industri (APPI) yang terdiri dari Kelurahan Kubangsari, Kelurahan Samangraya dan Kelurahan Tegal Ratu menggelar aksi demo PT Krakatau Posko menuntut ketenagakerjaan, CSR dan Debu. Dan berharap dengan adanya industri di wilayahnya mampu memberikan manfaat serta kenyamanan kepada masyarakat. Kamis, (09/02/2023).
Dalam aksinya, terpantau para pendemo sempat memblokade gerbang pintu masuk di gate 1 dan gate 2. sehingga kendaraan bermotor ataupun mobil karyawan PT Krakatau Posko tidak bisa untuk keluar dan masuk. Sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan di kawasan tersebut.
Saat ditemui di lokasi, Matlub selaku koordinator aksi mengatakan, aksi demo hari ini merupakan aksi yang kedua kalinya setelah melakukan aksi demo pertama waktu lalu. Dijelaskannya, di aksi demo yang kedua hari ini tidak membuahkan hasil dan akan mengerahkan masa yang lebih banyak lagi di Aksi berikutnya.
"Hasil mediasi hari ini seperti biasa kita masih di pertemukan bukan dengan top management tetapi dengan bawahan yang tidak mempunyai kewenangan memberikan kebijakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan akan tetapi mereka masih belum bisa memberikan jawaban yang pasti. Oleh karena itu, saya anggap hari ini belum ada hasil dan saya pastikan nanti akan ada masa yang lebih besar lagi yang akan kita turunkan, karena harapan kami ada top management yang hadir untuk memberikan jawaban kepastian terhadap tuntutan tuntutan kita," ujarnya.
Matlub menjelaskan, ada 10 poin tuntutan, poin utama adalah tentang rekrutmen tenaga kerja, CSR dan Debu.
"Terkait rekrutmen tenaga kerja saya berharap rekrutmen tenaga kerja adalah tiga kelurahan ini dilibatkan, karena tiga kelurahan inilah terdampak luar biasa dengan adanya industri PT Krakatau Posko. Yang kedua terkait CSR, karena selama ini CSR PT Krakatau Posko masih jarang sekali ke lingkungan yang ada ke wilayah wilayah yang jauh. Sedangkan terkait Debu, masyarakat ingin nyaman hidup tenang karena debu sampai saat ini masih berterbangan di lingkungan kita. Kami menghawatirkan jangka panjang dari aktivitas debu ini. Ketika menempel di makanan, nempel di badan dan ke hirup ini kami khawatir di jangka panjang akan menjadi sebuah penyakit yang luar biasa terhadap masyarakat," terangnya. (Vie/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar