SERANG BANTEN, MATACYBER.COM - Polda Banten akan menggelar diskusi dengan delegasi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Ruang Perjamuan Polda Banten pada Jumat (18/11/2022) sekitar pukul 10.00 Wib.
Dalam hal ini Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho menindaklanjuti secara serius dengan mengirimkan surat kepada UNESCO untuk memperkenalkan lebih jauh kebudayaan Golok Banten di mata dunia.
“Kapolda Banten menindaklanjuti secara serius dengan mengirimkan surat kepada UNECSO untuk mendaftarkan golok pusaka Indonesia,” ucap Dirtahti Polda Banten AKBP H. Agus Rasyid saat ditemui pada Kamis (17/11/2022).
Kemudian, Agus mengatakan kegiatan diskusi tersebut dihadiri langsung oleh Executive Director of APCE-UNESCO C2C Prof. Dr. Ignasius Dwi Atmana Sutapa.
“Kegiatan diskusi ini juga mengundang Pj Gubernur Al Muktabar, Kajati Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna, Ketua DPRD Budi Rustandi dan Guru Besar Seni Golok Indonesia Ki Kumbang,” terang Agus.
Adapun diskusi ini dalam rangka menindaklanjuti perkembangan hasil seminar internasional Golok Banten yang telah berlangsung pada Sabtu (12/11/2022).
“Diskusi ini dilakukan dalam rangka menindak lanjuti perkembangan hasil seminar internasional Golok Banten agar dapat diakui di organisasi UNESCO,” tutur Agus.
Selain itu, diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO terkait kebudayaan Golok Banten di mata dunia.
“Tujuan dari diskusi ini juga untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO agar Golok Banten ini dapat diakui di mata dunia,” jelas Agus.
Sementara itu, Agus juga menyampaikan persiapan untuk diskusi Polda Banten dengan delegasi UNESCO.
“Sejauh ini persipan yang sudah dilakukan oleh Polda Banten adalah memersiapkan materi paparan, menyusun stand golok yang akan diperkenalkan kembali pada diskusi bersama dengan delegasi UNESCO,” tambahnya.
Terkakhir, Agus menyampaikan harapan Kapolda Banten terkait Golok Banten di mata dunia.
“Kapolda Banten mendukung secara penuh dan berharap untuk mencatat sejarah pertama kalinya di Indonesia dapat memperkenalkan budaya lokal berupa Golok Banten yang bisa terdaftar di UNESCO,” tutup Agus.
(Henz)